SuaraSumsel.id - Siang itu Mulyadi tak menyangka bahwa sebuah rutinitas sederhana, mengantar makan siang untuk istrinya—berubah menjadi momen yang menegangkan.
Di depan Barbershop D’Cia, Jalan RA Abusamah, Kelurahan Sukabangun, Palembang, Rabu (30/7/2025), Mulyadi justru menjadi saksi kunci sekaligus nyaris menjadi korban dalam aksi pencurian motor yang berujung penembakan terhadap seorang perempuan muda tak bersalah.
“Saya baru aja keluar, lihat motor saya sudah didorong pelaku. Saya langsung teriak dan tarik motor saya sampai kami jatuh berdua,” kisah Mulyadi, warga Jalan Rama Raya, Alang-Alang Lebar, Palembang.
Motor yang ia parkir dengan kunci masih tergantung—disembunyikan di balik jaket—hampir saja raib di tangan dua pria misterius.
Baca Juga:Puluhan Ribu Sumur Minyak Rakyat di Sumsel Bakal Legal, Daerah Dapat Berapa? Ini Bocorannya
Satu mengenakan jaket hitam, kurus tinggi. Satunya lagi menunggu di atas motor, mengenakan jaket ojek online warna hijau.
Teriakan Mulyadi mengundang perhatian warga sekitar dan menciptakan kekacauan di tengah kemacetan. Tapi tak disangka, dari pelaku bertubuh kurus itu, muncullah pistol.
“Senjatanya diarahkan ke saya. Tapi waktu dia tembak, malah mengenai perempuan yang lagi naik motor di belakang,” ujar Mulyadi menlansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.
Korban yang tertembak adalah Nurul Safitri (23), warga Kecamatan Sukarami Palembang. Ia saat itu dibonceng oleh temannya Restu (22) dan tengah melintas menuju tempat kerja.
Tanpa tahu apa-apa, peluru justru menghantam tulang kering betis kanannya.
Baca Juga:Bank Sumsel Babel Catat Kinerja Positif Semester I 2025, Laba Tembus di Atas Target
Peristiwa berdarah ini terjadi begitu cepat, di tengah lalu lintas siang hari yang padat.
Pelaku langsung melarikan diri ke arah Simpang Sukabangun II, meninggalkan korban yang kesakitan dan puluhan warga yang syok.
Mulyadi bersama warga lain langsung membantu mengevakuasi Nurul ke pinggir jalan sebelum dibawa ke RS Bhayangkara Palembang.
“Dia (Nurul) tidak tahu apa-apa. Malah jadi korban karena peluru nyasar. Kalau senjata itu diarahkan ke saya dan bisa kena orang lain, bayangkan saja kalau lebih banyak yang terluka,” ujar Mulyadi.
Hingga berita ini diturunkan, tim Reskrim Polrestabes Palembang dan Jatanras Polda Sumsel masih melakukan penyelidikan intensif.
Olah TKP dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim AKBP Andrie Setiawan dan Kasubdit Jatanras AKBP Trie Wahyudi SH, yang juga mengumpulkan keterangan dari para saksi di lokasi.