5 Fakta Dugaan Penganiayaan Kadis Kominfo Ogan Ilir, Inspektorat Mulai Menelaah

Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan pejabat publik kembali menjadi sorotan di Sumatera Selatan.

Tasmalinda
Kamis, 18 Desember 2025 | 23:35 WIB
5 Fakta Dugaan Penganiayaan Kadis Kominfo Ogan Ilir, Inspektorat Mulai Menelaah
kantor dinas komunikasi dan informasi kabupaten Ogan Ilir
Baca 10 detik
  • Inspektorat Ogan Ilir menelaah dugaan penganiayaan Kepala Dinas Kominfo terhadap bawahan, setelah korban melapor ke polisi.
  • Korban melaporkan kejadian pada 17 Desember 2025; diduga terjadi kekerasan fisik dan ditemukan memar perut setelah pemeriksaan medis.
  • Pejabat terlapor membantah kekerasan, mengklaim insiden tersebut adalah "kekhilafan" akibat suasana panas saat itu.

SuaraSumsel.id - Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan pejabat publik kembali menjadi sorotan di Sumatera Selatan. Inspektorat Kabupaten Ogan Ilir kini mulai menelaah laporan tersebut setelah polisi menerima aduan dari korban.

Berikut ini ringkasan fakta penting yang perlu Anda tahu:

1. Inspektorat Ogan Ilir Mulai Telaah Kasus Dugaan Penganiayaan
Inspektorat Kabupaten Ogan Ilir kini ikut menangani kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ogan Ilir terhadap bawahannya. Kepala Inspektorat, Rusli Husin, mengatakan pihaknya tengah mengumpulkan informasi dan koordinasi lintas instansi terkait kasus ini. Sumsel Update

2. Belum Ada Panggilan Resmi untuk Terlapor
Meski sudah dimulai penelaahan internal, Inspektorat belum memanggil terlapor yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kominfo Ogan Ilir. Rencananya, pemanggilan akan dilakukan setelah proses koordinasi awal selesai. Sumsel Update

Baca Juga:Lengkap! Ini Peta Jalan Tol Trans-Sumatera di Sumsel 2025 & Daftar Gerbang Tolnya

3. Kronologi Kejadian Menurut Korban
Korban, seorang pegawai perempuan berinisial RK (40), melaporkan peristiwa itu ke polisi pada 17 Desember 2025 setelah kejadian berlangsung sehari sebelumnya, yakni 16 Desember 2025 sekitar pukul 10.30 WIB. Sumsel Update
Menurut RK, oknum pejabat mendatangi ruang kerjanya dengan nada marah, memaki dan membanting berkas, hingga diduga melakukan kekerasan fisik kepada korban. Sumsel Update

4. Dugaan Penganiayaan hingga Pemeriksaan Medis
Dalam laporan kepada polisi, RK menyebut terlapor sempat menendang bagian perutnya yang membuatnya sesak napas. RK juga mengatakan sempat terjadi pelemparan gelas air mineral, meski tidak mengenai dirinya. Ia kemudian menjalani pemeriksaan medis di RS Hermina Jakabaring, di mana ditemukan luka memar di perut yang diduga akibat insiden tersebut. Sumsel Update

5. Terlapor Bantah Tuduhan Kekerasan
Terlapor membantah tuduhan penganiayaan. Ia mengklaim bahwa yang mengenai korban bukanlah kakinya, melainkan kaki staf lain yang berusaha melerai keributan saat itu. Ia menyebut kejadian itu sebagai “kekhilafan” akibat suasana yang panas dan menyatakan telah melakukan pendekatan persuasif terhadap korban selama bertugas. Sumsel Update

Publik kini menanti langkah selanjutnya dari kedua pihak, termasuk kemungkinan pemanggilan terlapor dan proses hukum yang berjalan lebih jauh.

Baca Juga:Telkomsel Percepat Transformasi UKM Sumsel Lewat AI di Program DCE ke 5

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini