Ricuh di Kantor Kominfo Ogan Ilir, Oknum Kadis Diduga Tendang Bawahan Perempuan

Oknum Kepala Dinas Kominfo Ogan Ilir diduga kasar terhadap bawahan perempuan, menendang ulu hati. Korban tempuh jalur hukum, Kadis membantah.

Tasmalinda
Selasa, 16 Desember 2025 | 22:49 WIB
Ricuh di Kantor Kominfo Ogan Ilir, Oknum Kadis Diduga Tendang Bawahan Perempuan
kantor dinas komunikasi dan informasi kabupaten Ogan Ilir [dok. sumselupdate-jaringan suara.com]
Baca 10 detik
  • Oknum Kepala Dinas Kominfo Ogan Ilir diduga melakukan kekerasan fisik terhadap pegawai perempuan pada Selasa, 16 Desember 2025.
  • Korban berinisial RK mengaku ditendang di ulu hati, sementara pelaku FR membantah melakukan kekerasan fisik.
  • Korban telah memeriksakan diri ke rumah sakit dan berencana menempuh jalur hukum atas dugaan penganiayaan tersebut.

SuaraSumsel.id - Suasana kerja di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Ogan Ilir mendadak ricuh. Seorang oknum kepala dinas diduga melakukan kekerasan fisik terhadap bawahannya, seorang pegawai perempuan, hingga peristiwa tersebut menyita perhatian internal kantor dan publik.

Insiden terjadi pada Selasa, 16 Desember 2025. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, keributan bermula ketika oknum kepala dinas berinisial FR mendatangi ruang kerja korban berinisial RK dalam kondisi emosi. Suasana yang semula biasa berubah tegang setelah terjadi adu argumen di dalam ruangan.

Beberapa saksi menyebutkan, oknum kepala dinas sempat membanting berkas di hadapan korban. Keributan pun terdengar hingga ke luar ruangan, membuat pegawai lain berusaha melerai dan menenangkan situasi agar tidak semakin memanas.

Namun menurut pengakuan korban, upaya menjauh dari lokasi justru berujung pada dugaan tindakan kekerasan. RK mengaku mengalami tendangan di bagian ulu hati yang membuatnya merasakan nyeri dan syok. Peristiwa tersebut membuat suasana kantor semakin gaduh dan meninggalkan trauma bagi korban.

Baca Juga:Berkabut dan Sunyi, Danau Shuji 'Ubud'-nya Sumsel Ini Bikin Hati Langsung Adem

Pasca kejadian, korban langsung memeriksakan diri ke rumah sakit untuk memastikan kondisi kesehatannya. Ia juga menyatakan akan menempuh jalur hukum atas dugaan penganiayaan yang dialaminya, agar kasus ini dapat diproses secara transparan dan adil.

Sementara itu, oknum kepala dinas yang disebut dalam peristiwa tersebut membantah tuduhan kekerasan fisik. Ia mengakui adanya cekcok dan suasana emosi di kantor, namun menegaskan tidak pernah melakukan pemukulan atau penendangan terhadap bawahannya. Menurutnya, konflik terjadi akibat kesalahpahaman dalam pekerjaan.

Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir terkait langkah yang akan diambil menyikapi dugaan kekerasan tersebut. Publik kini menanti sikap tegas dan proses klarifikasi menyeluruh demi menjaga profesionalisme serta rasa aman di lingkungan kerja aparatur sipil negara.

Kasus ini menambah daftar sorotan terhadap pentingnya etika kepemimpinan dan perlindungan terhadap pegawai, khususnya perempuan, di lingkungan birokrasi. Perkembangan lanjutan perkara ini masih terus dinantikan.

Baca Juga:BMKG Ingatkan Dampak Siklon Tropis Bakung, Potensi Cuaca Ekstrem Mengintai Sumsel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak