SuaraSumsel.id - Sebanyak 19,8 ton kopi asal Sumatera Selatan resmi diberangkatkan menuju pasar Malaysia melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menandai langkah penting dalam penguatan ekspor komoditas unggulan daerah.
Kopi yang diekspor berupa green beans atau biji kopi mentah dari varietas Robusta Grade 4, yang berasal dari wilayah penghasil kopi ternama seperti Pagaralam dan Semendo.
Dengan nilai ekspor mencapai Rp1,2 miliar, pengiriman ini mencerminkan semakin kuatnya posisi kopi Sumsel di mata pasar internasional, terutama di kawasan Asia Tenggara.
Seluruh proses ekspor diawasi secara ketat oleh instansi terkait, termasuk Balai Karantina Pertanian, untuk memastikan kopi memenuhi standar mutu dan phytosanitary yang ditetapkan negara tujuan.
Baca Juga:Jalan Khusus 26,4 Kilometer Dibangun, Ini Rute Lengkap Angkutan Batu Bara yang Hindari Jalan Umum
Ekspor ini juga menjadi bagian dari rangkaian ekspor berkelanjutan yang telah dilakukan sejak awal tahun, dan menjadi bukti nyata bahwa komoditas lokal jika dikelola serius mampu menembus pasar global, membawa dampak positif bagi petani, pelaku UMKM, hingga ekonomi daerah secara luas.
Kopi yang diekspor kali ini merupakan green bean Robusta Grade 4, hasil panen dari kawasan Pagaralam dan Semendo, dua daerah penghasil kopi terbaik di Sumatera Selatan yang terkenal dengan cita rasa kuat, aroma khas, dan kekentalan karakter rasa yang digemari pasar Asia.
Sebelum diberangkatkan, biji kopi tersebut terlebih dahulu melalui proses karantina ketat untuk memastikan kualitas dan higienitasnya sesuai dengan standar ekspor internasional.
Ekspor ini bukan yang pertama, melainkan bagian dari enam gelombang ekspor yang telah berjalan sejak Januari 2025.
Hingga bulan Juni, total ekspor kopi Sumsel telah mencapai 140 ton dengan nilai transaksi menembus Rp8,86 miliar.
Baca Juga:Listrik Padam di Sejumlah Kawasan Palembang Hari Ini, Cek Wilayah dan Jadwalnya
Bahkan, pada ekspor perdana awal tahun, sebanyak 59,4 ton kopi premium berhasil dikirim ke Malaysia dan Australia dalam tiga kontainer besar, dengan nilai fantastis mencapai Rp33,6 miliar.
Rentetan angka ini menjadi bukti bahwa kopi Sumsel tak hanya unggul secara rasa, tapi juga kuat bersaing di pasar global.
Optimisme terhadap masa depan kopi Sumatera Selatan semakin menguat, terutama setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan keyakinannya bahwa destinasi ekspor kopi daerah ini akan terus meluas.
Hal ini seiring dengan semakin kokohnya dukungan pembiayaan bagi pelaku UMKM serta penguatan akses pasar global yang terus didorong oleh berbagai pihak.
Dengan kekayaan alam dan bentang daerah penghasil kopi seperti Pagaralam, Semendo, Lahat, hingga Empat Lawang, potensi Sumsel untuk menjadi pemain besar dalam industri kopi dunia terbuka lebar. Namun, jalan menuju kejayaan kopi Sumsel tidak tanpa tantangan.
Selain memerlukan kesinambungan proses karantina yang ketat dan pembiayaan yang stabil, pelaku usaha juga dihadapkan pada pentingnya strategi branding dan pengemasan.