SuaraSumsel.id - Komitmen Bank Sumsel Babel dalam menggerakkan roda ekonomi daerah melalui pembiayaan sektor produktif kembali membuahkan hasil positif.
Hingga akhir Triwulan II 2025, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah menembus angka Rp557 miliar. Capaian ini menjadi bukti nyata keseriusan Bank Sumsel Babel dalam memperluas akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di sektor-sektor prioritas yang selaras dengan potensi unggulan daerah.
Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Sumsel Babel, Teddy Kurniawan, menyatakan bahwa upaya ini merupakan bentuk nyata dukungan Bank Sumsel Babel terhadap ketahanan ekonomi daerah.
Memasuki Semester II 2025, Bank Sumsel Babel menyiapkan strategi optimalisasi yang lebih terarah agar penyaluran KUR tidak hanya meningkat secara kuantitas, tetapi juga berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan.
Baca Juga:Libur Sekolah Bikin Harga Ayam Melejit, Begini Cara Sumsel Kendalikan Inflasi
Sektor pertanian dan perdagangan tercatat sebagai sektor dominan penerima KUR, mengingat karakteristik wilayah dan kekuatan ekonomi lokal yang berbasis agraris dan komoditas. Namun demikian, fokus strategis penyaluran KUR akan lebih diarahkan secara masif ke sektor perkebunan kelapa sawit, sebagai langkah penguatan rantai pasok dan peningkatan skala ekonomi.
“Kami terus mengedepankan prinsip inklusif dalam pembiayaan. Penyaluran KUR tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga kualitas dan keberlanjutan usaha. Optimalisasi sektor perkebunan sawit menjadi salah satu prioritas karena potensi kontribusinya yang besar terhadap perekonomian daerah,” ujar Teddy.
Langkah tersebut didukung melalui kerja sama dengan Koperasi Unit Desa (KUD) dan pengembangan skema pembiayaan yang terintegrasi dengan bisnis skala unggulan yang dimiliki oleh setiap wilayah kerja Bank Sumsel Babel.
Bank Sumsel Babel terus memperkuat posisinya sebagai mitra strategis dalam pembangunan ekonomi daerah, khususnya dalam mendukung pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sebagai bank pembangunan daerah, Bank Sumsel Babel tidak hanya berperan sebagai penyalur dana, tetapi juga sebagai fasilitator pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga:Galeri Tuan Kentang Diserbu Istri Pejabat! Wastra Sumsel Didorong Tembus Pasar Internasional
Komitmen tersebut tercermin dari langkah-langkah konkret yang dilakukan perseroan, mulai dari perluasan jangkauan layanan hingga ke pelosok desa, penguatan kerja sama lintas sektor dengan pelaku ekonomi lokal, hingga inovasi produk pembiayaan yang semakin adaptif terhadap kebutuhan pelaku usaha.
Bank Sumsel Babel menyadari bahwa tantangan UMKM saat ini tidak hanya soal akses modal, tetapi juga soal pendampingan, literasi keuangan, dan kemampuan bertahan di tengah perubahan ekonomi yang dinamis.