“Dengan kreasi, kue-kue basah ini akan makin banyak rasa, dan pilihan. Tentu juga akan banyak pengalaman dan pilihan berbeda,” ucapnya yang memfokuskan bisnisnya pada kuliner khas Palembang terutama kue basah.
Di toko kue Bunda Rayya yang berada di kawasan Cinde Palembang, tepatnya di Jalan Jaimas nomor 980 C, 24 Ilir Palembang, Bukit Kecil Palembang setidaknya terdapat 14 varian kue basah Palembang yang dijual.
Belasan kue basah tradisional dijual diantaranya maksuba, engkak ketan, lapis kojo, 8 jam, lapis nanas, lapis legit, lapis legit almond, lapis legit keju, lapis legit coklat sampai agar-agar dodol,
“Proses masaknya seperti lapis kojo, lapis demi lapis. Sama seperti kue basah lainnya, api oven yang merata agar matang keseluruhan,” ucap Bunda Rayya dengan bernama Yus Elisa.
Baca Juga:Bos Distro Anti Mahal Otak Pembunuhan Pegawai Koperasi Ditangkap di Sumatera Barat
Kue-kue basah Palembang punya karakter tersendiri. Dominan kue basah ini berbahan telur, gula, susu, santan, tepung, mentega, yang membutuhkan penanganan khusus saat memasak sampai membawanya.
“Rasa kue tentu ditentukan dari bahannya. Dengan bahan yang juga terjaga merek dan kualitas kesegaran maka akan menghasilkan kue-kuenya akan lebih enak,” ucapnya.

Banyak yang menyebut kue-kue basah Palembang sangat terasa legit dan istimewa.
Catatan sejarahnya menceritakan kue-kue basah ini memang kerap dihadirkan saat acara-acara khusus kesultanan saja.
Saat penjajahan Belanda, kue-kue ini hanya dimakan oleh kalangan elit Pemerintah. Karena itu juga, kue-kue basah ini sempat sebagai penanda status sosial pembuat dan mereka yang memakannya.
Baca Juga:Dugaan Pungli PPDB SMA di Palembang: Kadisdik Sumsel Membantah
Budaya kuliner Palembang ini kian bergeser. Kue-kue basah Palembang makin dikenalkan sebagai makanan sehari-hari yang bisa dikonsumsi masyarakat secara luas.