Pemohon Paspor di Sumsel Menurun di 2025, Tekanan Ekonomi Jadi Sebab?

Kantor Imigrasi Palembang menerbitkan 57.164 paspor di 2025, menurun dibanding 64.657 di tahun sebelumnya.

Tasmalinda
Selasa, 30 Desember 2025 | 18:12 WIB
Pemohon Paspor di Sumsel Menurun di 2025, Tekanan Ekonomi Jadi Sebab?
ilustrasi pembuatan paspor di Sumatera Selatan menurun.
Baca 10 detik
  • Kantor Imigrasi Palembang menerbitkan 57.164 paspor di 2025, menurun dibanding 64.657 di tahun sebelumnya.
  • Permohonan paspor menunjukkan tingginya permintaan untuk keperluan ibadah seperti umrah dan haji.
  • Penurunan ini diduga dipengaruhi tekanan ekonomi warga dan terbatasnya akses penerbangan internasional.

SuaraSumsel.id - Angka permohonan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang sepanjang 2025 menurun dibandingkan tahun sebelumnya, memicu pertanyaan baru di tengah masyarakat yakni *apakah ini cerminan tekanan ekonomi yang mulai dirasakan warga Sumsel

Menurut data resmi yang dipaparkan dalam konferensi kinerja tahunan, total paspor yang diterbitkan sepanjang 2025 mencapai 57.164 dokumen. Rincian menunjukkan dominasi pada paspor elektronik dengan jumlah permohonan 52.624, diikuti layanan percepatan, Easy Paspor, dan paspor 48 halaman konvensional. Namun total angka ini tetap lebih rendah dibanding capaian tahun 2024 yang mencapai 64.657 permohonan. 

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang, Khairil Mirza, mengakui penurunan total permohonan paspor di 2025. Pihak imigrasi memaparkan fokus utama tahun ini adalah peningkatan kualitas pelayanan, perluasan layanan, dan penguatan pengawasan kepada publik. 

“Permintaan layanan paspor kami lihat tetap tinggi, terutama untuk keperluan umrah dan haji,” ujar Khairil saat presentasi. Namun, penurunan secara keseluruhan tetap terjadi jika dibandingkan tahun sebelumnya. 

Baca Juga:Penipuan Keuangan Online Meledak di Sumsel Sepanjang 2025, Kerugian Tembus Rp100 Miliar

Fenomena penurunan ini menimbulkan spekulasi bahwa keinginan warga untuk membuat paspor mulai terkikis oleh kondisi ekonomi, di mana biaya hidup yang meningkat serta kebutuhan domestik menjadi prioritas utama. Meskipun layanan paspor tetap difasilitasi oleh imigrasi termasuk lewat layanan digital seperti M-Paspor maupun LAKSO (layanan on-the-spot), sejumlah warga di Palembang mengaku terpaksa menunda rencana perjalanan luar negeri untuk menyesuaikan anggaran keluarga. Instagram

Selain tekanan ekonomi, akses penerbangan internasional dari Palembang yang masih terbatas bisa turut memengaruhi minat warga untuk bepergian keluar negeri.

Meski data menunjukkan penurunan jumlah permohonan paspor, tidak semua warga serta-merta berhenti bepergian. Banyak yang beralih ke alternatif perjalanan domestik atau menunda ke luar negeri sampai kondisi ekonomi lebih stabil. Belum lagi, sejumlah layanan imigrasi terus digencarkan melalui sosialisasi dan kanal digital untuk memudahkan masyarakat mengurus dokumen. Sumsel Update

Dengan tren penurunan permohonan paspor ini, pertanyaan yang mengemuka kini bukan sekadar soal angka, tetapi juga apa makna tren tersebut bagi daya beli dan mobilitas warga di luar negeri.

Baca Juga:Polda Sumsel Larang Petasan di Malam Tahun Baru, Kepatuhan Warga Jadi Ujian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini