Lebih Waspada, Berikut Lokasi Rawan Macet dan Bencana Saat Mudik di Sumsel

Berikut kawasan rawan macet lalu lintas dan bencana saat arus mudik di Sumatera Selatan (Sumsel).

Tasmalinda
Minggu, 09 April 2023 | 15:52 WIB
Lebih Waspada, Berikut Lokasi Rawan Macet dan Bencana Saat Mudik di Sumsel
Ilustrasi lalu lintas pemudik. Sejumlah arus rawan macet dan bencana di Sumsel. [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Bagi pemudik yang ingin melakukan perjalanan mudik melintasi Sumsel pada tahun ini, wajib mengetahui sejumlah kawasan rawan macet dan bencana.

Berikut lokasi rawan macet dan bencana saat arus mudik 2023 tahun ini.

Pihak Dinas Perhubungan Sumsel telah melakukan sejumlah pemetaan ruas macet dan bencana alam.

Adapun sejumlah arus rawan macet ialah Jalan Lintas Tengah Sumatera pada ruas Kota Prabumulih-Muara Enim, Martapura, Ogan Komering Ulu Timur-Muara Enim.

Baca Juga:Pemudik Diharap Waspada, Volume Kendaraan Naik 20 Persen Saat Arus Mudik di Sumsel

Selain itu, Jalan Lintas Timur Sumatera ruas Indralaya, Ogan Ilir-Palembang, Palembang (Kilometer 12)-Betung, Banyuasin-Sekayu, Musi Banyuasin-Provinsi Jambi.

Kemacetan di setiap kawasan itu, dipengaruhi faktor nonalam, seperti adanya pasar tumpah, kendaraan mogok, dan bencana alam yang mengakibatkan penurunan kualitas jalan.

Selain itu, keberadaan pasar tumpah menjadi sarana pemenuhan kebutuhan ekonomi warga setempat dalam memanfaatkan libur hari raya.

Berdasarkan pantauan tim, lokasi pasar tumpah di antaranya di Pasar Indralaya (Ogan Ilir), Pasar Tugumulyo (Ogan Komering Ilir), Pasar Sungai Lilin-Bayung Lencir (Musi Banyuasin), Pasar Padang Tepong, Pasar Pendopo, Pasar Tebing Tinggi (Empat Lawang), Pasar Jarai (Lahat).

Warga mendadak menjadi pedagang barang kebutuhan pokok, pakaian, dan pernak-pernik Ramadhan serta Lebaran.

Baca Juga:Sambut Bulan Suci, PT MBJ Gelar Pasar Murah Ramadhan di Pagar Desa Sumsel

Hal yang dianggap menjadi masalah dari aktivitas itu, lanjutnya, para pedagang kerap mendirikan tenda di bahu jalan, sementara ada ratusan orang dan kendaraan yang datang di daerah itu mengakibatkan jalan menjadi lebih sempit ditambah volume arus kendaraan besar yang meningkat.

"Meski bukan penyebab satu-satunya kemacetan namun di sinilah potensi kemacetan yang mesti diwaspadai itu," kata kepala dinas perhubungan Sumsel, Ari Narsa

Adapun terjadi kemacetan cukup panjang, antrean kendaraan "mengular" mencapai 42 km di Jalan Lintas Timur Sumatera ruas Palembang (KM12)-Betung, Banyuasin-Sekayu, Musi Banyuasin.

Ari memaparkan untuk kategori kawasan rawan bencana, seperti longsor dan banjir, di Simpang Martapura-Muara Dua, Simpang Campang, Ogan Komering Ulu Selatan-Ujan Mas.

Selain itu, Ujan Mas-batas Provinsi Bengkulu, Muara Dua-Kota Batu, Sugi Waras-Lahat, Sekayu, Musi Banyuasin-Lubuklinggau, Pagaralam-Tanjung Raya, dan ruas jalan Lahat-Muara Enim.

"Bencana berpotensi menimbulkan penurunan kualitas jalan atau bahkan tidak bisa dilewati karena tertutup material banjir atau tanah longsor," kata dia.

Berdasarkan laporan Jasa Raharja Cabang Sumsel, tercatat 1.209 kasus kecelakaan lalu lintas di daerah ini terhitung sejak Januari-Juli 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini