SuaraSumsel.id - Dinas Perhubungan Sumsel memprediksi terjadi peningkatan volume kendaraan mencapai 20 persen atau 3.180 unit per hari atau menjadi 19.080 unit selama periode perjalanan mudik tersebut. Sebelumnya, arus mudik tahun 2022 tercatat jumlah kendaraan yang melintas mencapai 15.900 per hari.
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan mendirikan sebanyak 58 posko menunjang kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2023 di daerah ini.
Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Sumsel Kombes Pol Pratama A, di Palembang, Sabtu, mengatakan puluhan posko tersebut tersebar di kawasan pusat keramaian dan ruas jalan yang dilewati pemudik di 17 kabupaten dan kota.
Adapun masing-masing posko berada di jalan dalam kota, jalan perbatasan antarkota/kabupaten, jalan perbatasan antarprovinsi, dan setiap pintu gerbang tol.
Baca Juga:Sambut Bulan Suci, PT MBJ Gelar Pasar Murah Ramadhan di Pagar Desa Sumsel
Posko ini berfungsi untuk memberikan perlindungan dan pelayanan pemudik atau bahkan bisa dimanfaatkan mereka beristirahat melepas lelah dan mendapatkan informasi terkait arus mudik, kata dia.
Dia menyebutkan berdasarkan hasil rapat lintas sektoral beberapa waktu lalu ada sebanyak 3.249 personel gabungan yang akan disebar menempati masing-masing posko.
Dari jumlah tersebut diketahui Polda Sumsel mengerahkan sebanyak 204 personel, polres 1.709 personel, TNI 292 personel, 289 personel Dinas Perhubungan, Satpol Pamong Praja 290 personel, Dinas Kesehatan 261 personel, dan Petugas Pemadam Kebakaran 204 orang.
"Mereka akan diefektifkan dalam operasi Ketupat Musi 2023 menyambut puncak arus mudik-balik Lebaran 2023," kata dia
Puncak arus mudik Lebaran 2023 di Sumsel diprediksi terjadi pada 19-20 April 2023, sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi mulai 26 April hingga 1 Mei 2023.
Baca Juga:Sumsel Gelar Kompetisi Film Mahasiswa Dan Pelajar Nasional, Ini Syaratnya
Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan bakal ada penambahan beberapa personel untuk melakukan patroli sebagai antisipasi terjadinya aksi kriminal di daerah tersebut.
Melansir ANTARA, anggota di lapangan tidak segan-segan bertindak tegas dan terukur jika ada orang yang hendak mengganggu keamanan, termasuk di titik-titik yang dianggap rawan dilakukan patroli rutin.