“Anamnesis: Silaturahmi Sungai & Awan” disajikan Komunitas Berkat Yakin (Kober) dari Lampung. Karya dan sutradara Ari Pahala Hutabarat.
FTS 2022 ditutup dengan penampilan Teater Potlot yang menyajikan “Sardundun” yang ditulis Conie Sema. Sardundun merupakan karya terakhir Conie Sema, sebelum ketua Teater Potlot itu menghembuskan nafas terakhirnya pada 8 September 2022 lalu.
Sebelumnya, Aufa Syahrizal, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan, menjelaskan Sumatera merupakan pulau yang sangat penting dalam sejarah peradaban bangsa Indonesia. Berbagai pengetahuan luhur lahir dan tumbuh pada masyarakat di Sumatera, yang memberi arti bagi peradaban bangsa Indonesia, termasuk bangsa lainnya di Asia.
“Pekerja seni teater merupakan seniman yang berkarya atas dasar berbagai pengetahuan luhur tersebut. Baik karya yang melestarikan maupun yang mengembangkan pengetahuan luhur tersebut. Setelah sukses menyajikan tema Sriwijaya dalam Jejak Rempah pada tahun 2021 lalu, pada tahun 2022 ini kita menyajikan karya komunitas teater di Sumatera dengan tema Ritual of Healing,” kata Aufa.
Baca Juga:Satu WNA Asal Turki Dideportasi Dari Palembang, Penyebabnya Karena Ini
Diharapkan, lanjutnya, para pekerja teater di Sumatera, dapat menyajikan beragam produk kearifan lokal seperti nilai-niai spiritualitas melalui ritual, upacara, dan tradisi adat, lainnya.
“Nilai-nilai keluhuran masal lalu dari peradaban di Sumatera yang penting atau tetap dipertahankan antara lain, keterbukaan, egaliter, kebersamaan dan keberlanjutan. Nilai-nilai ini yang selama belasan abad membangun peradaban bangsa Indonesia.”
Adapun tujuan dari FTS 2022 yakni mempererat silahturahmi antarpekerja teater se Sumatera dalam menarasikan karya-karyanya, terkait tematik ritual dan prosesi budaya yang ada di tiap daerah.
Selain itu, menggali nilai-nilai luhur peradaban masa lalu khususnya di Pulau Sumatera, serta mengaktualisasikan dan memaknainya dalam praktik karya kebudayaan hari ini. Menguatkan peranan teater sebagai rumah belajar, mengelola, dan memproduksi berbagai pengetahuan luhur bangsa Indonesia.
Keempat, menguatkan agenda Pemajuan Kebudayaan nasional yang dikaitkan dengan pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah (PPKD)
Baca Juga:BRI Salurkan KUR Rp5,41 Triliun di Palembang, Dominan Terserap di Sektor Pertanian