SuaraSumsel.id - Nama Haji Lulung telah cukup lama dikenal. Sosok politisi yang pernah bergabung di PPP, makin menjadi sorotan setelah berseteru dengan Ahok, atau Basuki Tjahaja Purnama.
Hari ini (14/12/2021), Haji Lulung menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan pengobatan di rumah sakit atas penyakit jantung yang diderita.
Publik kembali mengenang kisah Haji Lulung yang dipecat dari PPP karena Ahok. Sebelum meninggal Haji Lulung sebenarnya sudah kembali memegang kendali PPP DKI Jakarta.
Kisah ini setidaknya disampaikan Haji Lulung pada wawancara September 2021 lalu.
Baca Juga:Jelang Natal, 4 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap di Sumsel
Haji Lulung mengungkapkan bergabungnya kembali ke partai berlambang kabah itu, karena jalan Allah. Sebab sebelum kembali ke partai berlambang ka’bah itu dia sempat berlabung ke PAN untuk membesarkan cabang wilayah DKI.
Lulung sempat dipecat sebagai Ketua PPP DKI usai menolak mendukung cagub Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di 2017 silam. Karena tak nurut dengan perintah partai, dia pun dipecat dari posisinya.
“Waktu di 2017 itu saya disuruh mendukung cagub Ahok, saya tak mau. Ada sanski karena tidak nurut dengan keputusan partai, saya dipecat jadi Ketua DPW. Karena Ketua DPW yang rekomendasikan cagub, kemudian saya diganti. Tetapi saya tak dipecat dari keanggotaan partai,” katanya, melansir hop.id-jaringan Suara.com, Selasa (14/12/2021).
Di awal periode kepemimpinannya saja (2009), dia menyumbang 7 kursi di DPRD dan 2 kursi di DPR, lalu di periode kedua (2014), Haji Lulung dapat berkontribusi 10 kursi DPRD, dan 3 kursi di DPR RI.
“Dan ketika saya tinggalkan di Pemilu 2019 lalu, hanya jadi tinggal 1 kursi saja,” katanya.
Baca Juga:Cerita Wong Sumsel Pakai Plat Mobil Pempek di New Zealand, Didoakan Jadi Gubernur
Usai dipecat, Haji Lulung lalu pindah ke PAN.
Sebelum berpindah ke PAN, Haji Lulung mengaku banyak sekali ditawari partai lain untuk bergabung namun dia menolak.
“Pertimbangannya saya dekat. Dan pengen kasih tahu saja, kenapa sih gue enggak salah apa-apa gue dipecat. Kenapa kalian cuma punya syahwat kekuasaan tapi tak punya semangat besarkan partai. Dan saya dicaleggan oleh PAN,” katanya.