10 Pasangan Suami Istri Terjerat Kasus Korupsi, Tiga dari Sumsel

Berikut 10 pasangan suami istri di Indonesia yang terjerat korupsi, tiga berasal dari Sumatera Selatan.

Tasmalinda
Rabu, 01 September 2021 | 13:04 WIB
10 Pasangan Suami Istri Terjerat Kasus Korupsi, Tiga dari Sumsel
Mantan Walikota Palembang Romi Herton bersama istrinya Masyitoh. 10 Pasangan suami istri terjerat kasus korupsi.
Mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho di gedung Komisi Pemberatasan Korupsi [suara.com/Oke Atmaja]
Mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho di gedung Komisi Pemberatasan Korupsi [suara.com/Oke Atmaja]

4. Mantan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho dan Evy Susanti (Juli 2015)

Pada tahun 2016, Gatot Pujo Nugroho dan Evy Susanti divonis tiga dan dua tahun enam bulan. Keduanya terbukti bersalah menyuap tiga hakim serta penitra di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan dan mantan Sekjen NasDem Patrice Rio Capella.

Suap tersebut dipakai untuk menyuap hakim atas kasus gugatan korupsi bantuan sosial yang diduga dilakukan Gatot. Atas suap itu, kasus itu pun terhenti. Namun, KPK berhasil mengendus kasus ini, hingga akhirnya menangkap tiga hakim dan satu pancatat atau peniteranya.

Bupati Empat Lawang Budi Antoni Aljufri dan istrinya, Suzanna diidakwa telah menyuap mantan Ketua MK Akil Mochtar, Kamis (17/9)
Bupati Empat Lawang Budi Antoni Aljufri dan istrinya, Suzanna diidakwa telah menyuap mantan Ketua MK Akil Mochtar, Kamis (17/9)

5. Mantan bupati Empat Lawang, Budi Antoni Aljufri dan Suzanna Budi Antoni (Juli 2015)

Baca Juga:Lantik 5 Perwira Tinggi, Ini Penekanan Kapolri pada Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto

Sama seperti Wali Kota Palembang dan istri, pasangan bupati ini pun tersangkut kasus atas Ketua Hakim MK, Akil Mucthar. Kasus pasangan ini bermula dari kekalahan Budi Antoni dalam pemilihan Bupati Empat Lawang pada periode 2013-2018.

Budi dan pasangannya, Syahril Hanafiah tidak terima dan mengajukan permohonan dengan MK. Pasangan ini kemudian dihubungi anak buah Akil Mucthar. Terjadilah proses suap yang kemudian membatalkan rekapitulasi dan akhirnya memenangkan Budi Antoni.

KPK pun berhasil mengungkap kasus suap itu dan menyeret keduanya sebagai tersangka. Pengadilan menghukum pasangan ini dengan empat tahun dan dua tahun penjara dengan denda Rp 150 juta.

6. Mantan bupati Musi Banyuasin, Pahri Azhari dan Lucianty

Pasangan ini juga ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK atas dugaan suap pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin tahun anggaran 2014, dan Pengesahan APBD Musi Banyuasin tahun 2015.

Baca Juga:Sekolah Tatap Muka Digelar, Sumsel Ajukan Tambahan Vaksin COVID-19 bagi Pelajar

Majelis hakim tipikor menjatuhkan vonis tiga tahun penjara kepada bupati, karena terbukti menyuap dalam pengesahana RAPBD Musi Banyuasin tahun 2015 dan LKPJ 2014.Sedangkan sang istri, Lucianty divonis 18 bulan penjara.

Vonis ini lebih ringan satu tahun dibandingkan tuntutan jaksa KPK. Lembaga antirasuah ini menuntut Pahri dengan empat tahun penjara dan sang istri selama dua tahun penjara, dengan denda Rp 150 juta subsider lima bulan kurungan.

Sama seperti mantan wali kota Palembang Romi Herton, Pahri Azhari pun sudah meninggal dunia.

Bupati Musi Banyuasin, Pahri Azhari, saat di Gedung KPK, Kamis (27/8/2015). [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Bupati Musi Banyuasin, Pahri Azhari, saat di Gedung KPK, Kamis (27/8/2015). [Suara.com/Nikolaus Tolen]

7. Mantan Wali Kota Cimahi, Atty Surharti dan Lily Martiani Maddari (Desember 2016)

Pasangan Atty dan suami yang juga merupakan mantan Wali Kota Cimahi terjerat atas kasus korupsi suap dari pengusaha pada proyek Pasar Atas Cimahi, 2015.

8. Mantan Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti dan Lily Martiani Maddari (Juni 2017)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini