Apa Benar Punk Identik dengan Kriminalitas? Bisa Jadi Hanya Stigma

Keberadaan komunitas punk diidentiikan dengan tindakan kriminalitas. Ini stigma.

Tasmalinda
Senin, 05 Oktober 2020 | 09:46 WIB
Apa Benar Punk Identik dengan Kriminalitas? Bisa Jadi Hanya Stigma
Anak punk saat berkumpul, Sabtu (1/12). [Suara.com/Oke Atmaja]

“Permasalahannya jangan diseragamkan. Jika semua yang berada di jalanan ialah kriminal dan semua yang berdandan punk ialah pelaku kriminal, maka seperti inilah bentuk stigma,” ucapnya.

Namun, Farid menegaskan tidak perlu razia jika yang bersangkutan memang tersangkut permasalahan hukum. Mereka yang tersangkut permasalahan hukum silakan untuk diproses hukum.

“Artinya ada hal yang harus ditempatkan sesuai dengan porsinya,” tegas ia.

Farid berpendapat alasan anak-anak jalanan cendrung bergaya punk, ialah bagian dari proses mereka berada di jalanan.

Baca Juga:Dendam Perihal Kerjaan Alat Berat, Petani di Ogan Ilir Tewas Ditikam Teman

Semua orang bebas berpenampilan pada dirinya, misalnya memilih berambut gondrong, memakai celana pendek atau berpenampilan punk sekalipun.

“Mungkin karena hanya komunitas punk yang bisa menerima mereka dengan beragam latar belakang keluarga, asal daerah maka mereka pun ingin berpenampilan punk. Itu adalah bentuk kebebasan diri,”terang ia.

Farid juga mengungkapkan jika tidak sedikit anak-anak punk di Palembang bisa berkarya, mengajak komunitas lainnya agar keluar dari dunia anak jalanan dan bisa mendapatkan kemandirian.

“Kami juga sering mengadakan aktifitas dari mengorganisir acara musik hingga kegiatan berkepedulian sosial. Teman-temanku yang bergaya hidup punk pun memang multi lapisan bahkan ada yang kuliah sampai S3, ada yang dosen dan tak sedikit juga yang punya prestasi,” tutup ia.

Baca Juga:Disdik Babel Suruh Siswa Baca Buku Felix Siauw, Warganet Protes Edarannya!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini