Motor Listrik Subsidi vs Bensin Bekas: Ini Jawaban Hematnya di Tahun 2025

Bahkan, kini sudah ada pilihan motor listrik subsidi dengan harga di bawah Rp10 juta.

Tasmalinda
Selasa, 01 Juli 2025 | 19:27 WIB
Motor Listrik Subsidi vs Bensin Bekas: Ini Jawaban Hematnya di Tahun 2025
motor listrik subsidi versus motor bekas

SuaraSumsel.id - Pemerintah Indonesia terus mendorong percepatan kendaraan listrik dengan memberi subsidi hingga Rp7 juta untuk pembelian motor listrik.

Bahkan, kini sudah ada pilihan motor listrik subsidi dengan harga di bawah Rp10 juta.

Di sisi lain, motor bensin bekas tetap menjadi primadona karena murah, familiar, dan mudah dirawat.

Tapi, mana sebenarnya yang lebih hemat jika kita hitung secara menyeluruh? Simak perbandingannya berikut ini:

Baca Juga:Sriwijaya Economic Forum 2025: BI Sumsel Fokuskan Strategi Ketahanan Pangan Berkelanjutan

1. Harga Awal: Motor Listrik Baru di Bawah Rp10 Juta vs Motor Bensin Bekas Rp5–7 Juta

Dengan subsidi pemerintah, beberapa motor listrik seperti Smoot Tempur, Selis E-Max, atau Volta 401 kini dijual dengan harga kisaran Rp6–9 juta.

Sementara itu, motor bensin bekas seperti Honda Beat, Yamaha Mio, atau Suzuki Spin bisa ditemukan di pasar motor bekas dengan harga Rp5–7 juta tergantung kondisi.

Kesimpulan: Motor bensin bekas memang lebih murah secara nominal, tapi motor listrik subsidi memberikan unit baru dengan garansi resmi.

2. Biaya Operasional: Listrik vs BBM

Baca Juga:SEF 2025: Sumsel Produksi Padi Ke 5 Nasional, Tapi Indeks Ketahanan Pangan Terpuruk?

Motor listrik: Konsumsi sekitar 1,5 kWh/charge dengan jarak tempuh 50–70 km. Biaya listrik rumah tangga hanya sekitar Rp2.000–3.000 per isi daya.

Motor bensin: Konsumsi rata-rata 1 liter/40 km. Harga Pertalite Rp10.000/liter (Juni 2025), artinya Rp25.000 per 100 km.

Motor listrik jauh lebih hemat biaya operasional dibandingkan bensin. Penghematan bisa mencapai Rp300.000–500.000 per bulan, tergantung pemakaian.

3. Biaya Servis dan Perawatan

Motor listrik: Tanpa oli mesin, tanpa tune-up karburator, dan minim gesekan komponen. Perawatan lebih sederhana dan jarang servis.

Motor bensin bekas: Perlu servis rutin, ganti oli setiap bulan, dan kemungkinan perbaikan mesin jika kondisi bekas kurang prima.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini