Youth NEET Sumsel Mencengangkan! 1 dari 5 Anak Muda Tak Sekolah dan Tak Bekerja

Fenomena Youth NEET atau generasi muda yang tidak bekerja, tidak bersekolah, dan tidak mengikuti pelatihan kembali menjadi sorotan serius di Sumatera Selatan (Sumsel).

Tasmalinda
Senin, 23 Juni 2025 | 12:02 WIB
Youth NEET Sumsel Mencengangkan! 1 dari 5 Anak Muda Tak Sekolah dan Tak Bekerja
generasi muda menganggur di Sumatera Selatan

Banyak dari mereka akhirnya memilih menyerah sebelum berjuang lebih jauh.

Selain itu, anak muda penyandang disabilitas juga sering menghadapi tantangan berlipat ganda, mulai dari minimnya akses fasilitas pendidikan hingga sulitnya mendapatkan pekerjaan yang ramah disabilitas.

Keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan juga menjadi faktor krusial. Tidak semua wilayah di Sumsel memiliki lembaga pelatihan atau sekolah vokasi yang memadai, sehingga potensi generasi muda sulit berkembang.

Belum lagi masalah keterbatasan biaya, yang membuat banyak keluarga tidak mampu membiayai pendidikan anak-anak mereka hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

Baca Juga:Bukan di Bumi Sriwijaya, Ini Alasan Sumsel United Pilih Jakabaring untuk Latihan Perdana

Di sisi lain, ada pula anak muda, khususnya perempuan, yang harus memikul tanggung jawab pekerjaan rumah tangga.

Situasi ini membuat ruang gerak mereka semakin terbatas untuk menata masa depan.

Semua faktor ini saling berkaitan, menciptakan lingkaran yang sulit diputus jika tidak ada intervensi serius dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menjadi bom waktu yang mengancam bonus demografi Indonesia, termasuk di Sumatera Selatan.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka generasi emas Sumatera Selatan bisa berubah menjadi generasi yang kehilangan harapan dan kesempatan.

Baca Juga:Profil Harry Gale, Bankir Senior yang Jadi Dirut Bank Sumsel Babel

Apa Solusinya?

generasi muda di Sumatera Selatan
generasi muda di Sumatera Selatan

Untuk menjawab tantangan tingginya angka Youth NEET di Sumatera Selatan, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel telah memetakan sejumlah langkah strategis yang bisa menjadi solusi konkret.

Kepala BPS Sumatera Selatan, Wahyu Yulianto menerangkan jika salah satunya adalah dengan memperluas akses dan meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga generasi muda memiliki bekal keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Selain itu, pelatihan dan peningkatan keterampilan (upskilling) harus terus didorong, terutama yang sesuai dengan perkembangan industri, termasuk teknologi dan digital.

Penciptaan lapangan kerja yang ramah pemuda juga menjadi fokus penting, khususnya di sektor kreatif dan digital yang kini semakin berkembang.

Tak kalah penting, BPS juga menyoroti perlunya fasilitasi wirausaha bagi generasi muda, agar mereka tidak hanya bergantung pada pekerjaan formal, tetapi juga mampu mandiri secara ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini