Humas RSUD Bayung Lencir, M. Daniel Pharsy mengatakan jika kondisi di dalam ambulans usai kecelakaan sangat mengerikan. Para penumpang mengalami luka-luka, beberapa di antaranya cukup serius.
Benturan keras antara ambulans dan truk tangki CPO tak hanya menyisakan kerusakan kendaraan, tapi juga luka mendalam pada para penumpangnya.
Ridho Alpharizi, sang sopir ambulans yang berjuang menembus waktu demi menyelamatkan pasien, justru harus menahan sakit akibat patah tulang paha kanan dan luka robek di lengan atas kiri.
Di kursi belakang, bidan Diana terbaring dengan nyeri hebat di kaki kirinya, sementara perawat Desi mengalami luka serius di wajah, hingga dagu bawah bibirnya pecah akibat benturan.
Baca Juga:Ambulans Bawa Pasien Gagal Ginjal Tertabrak Truk CPO, Pasien dan Nakes Jadi Korban
Yang paling memilukan, sang pasien MR (15 tahun), yang sedang dirujuk karena gagal ginjal, kini harus menghadapi patah bahu kiri.
Tak kalah tragis, dua anggota keluarga pasien turut menjadi korban; satu mengalami luka di kaki kanan, dan satu lagi mengalami keseleo di tangan kiri.
Bahkan pendamping sopir, meski hanya mengalami luka ringan, tetap membutuhkan penanganan medis.
Seluruh korban akhirnya dievakuasi ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut—melanjutkan perjuangan dari yang semula berangkat untuk menyelamatkan, kini justru harus diselamatkan.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Baca Juga:Pembangunan Gedung Baru Palembang Indah Mall Disoal: Tak Punya Dokumen Lingkungan?
Ketujuh orang di dalam ambulans berhasil dievakuasi dalam keadaan sadar dan langsung dilarikan ke RSMH Palembang.