Ia bukan hanya tentang emas yang berpindah tangan, tapi juga tentang keteguhan hati, tentang cinta orang tua yang tanpa syarat, dan tentang semangat melanjutkan hidup di tengah tantangan ekonomi yang kian sulit.
Dan di ruang kecil bernama Pegadaian, menjadi kisah-kisah itu terus ditulis dalam ingatan, dalam diam, dalam antrean panjang, dalam genggaman erat sebuah kantong beludru merah.
Lalu apakah kalian juga melakukan hal yang sama usai kemeriahan lebaran ini?.
Baca Juga:Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah