Petugas Linmas Bacok Ketua KPPS di Palembang, Ini Motifnya

mengimbau pelaku pembacokan Ketua KPPS Osa segera menyerahkan diri.

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 16 Februari 2024 | 20:37 WIB
Petugas Linmas Bacok Ketua KPPS di Palembang, Ini Motifnya
Ilustrasi Ketua KPPS dibacok petugas linmas di Palembang, Sumsel. [Antara]

SuaraSumsel.id - Aparat kepolisian masih mencari keberadaan RV (34), pelaku pembacokan terhadap Ketua KPPS di TPS 27 Osa (30). 

Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono, mengimbau pelaku pembacokan Ketua KPPS Osa segera menyerahkan diri.

“Kami harap yang bersangkutan menyerahkan diri dengan baik sehingga permasalah ini dapat diselesaikan dengan sebijak mungkin,” terang Harryo Sugihhartono dikutip dari Sumselupdate.com--jaringan Suara.com, pada Jumat (16/2/2024) siang.

Harryo mengatakan, motif pembacokan karena pelaku yang merupakan petugas Linmas jengkel terhadap korban yang menegur dirinya saat meminta perlakuan khusus terhadap istrinya yang sedang hamil untuk mencoblos.

Baca Juga:Kasus Politik Uang di Palembang Dalam Penyelidikan Bawaslu Sumsel

"Hanya saja cara menyampaikan dan menanggapi berbeda, sehingga terjadi miss komunikasi yang akhirnya terjadi penganiayaan tersebut,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa berdarah terjadi saat proses pemungutan suara Pemilu 2024 di pada salah satu TPS di Kota Palembang. Aksi ini melibatkan oknum Linmas sebagai pelaku penyerangan terhadap Ketua KPPS tempat mereka bertugas.

Insiden itu terjadi di TPS 27 RT 23, RW 08, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang, pada Rabu (14/2/2024) malam.

Peristiwa penyerangan yang dilakukan oknum Linmas itu dilakukan oleh RV (34) yang nekat membacok menggunakan senjata tajam terhadap Ketua KPPS bernama Osa (30).

Penyebabnya dipicu pelaku tidak senang permintaannya agar istrinya yang tengah hamil untuk didahulukan melakukan pencoblosan namun tidak dipenuhi korban.

Baca Juga:Setelah Pemilu, Harga Beras, Daging Ayam dan Telur di Palembang Naik

Dimana pada sekitar pukul 12.30 WIB, istri terduga pelaku berinisial SO hendak melakukan pencoblosan di TPS tersebut. SO yang memang dalam kondisi hamil meminta kepada korban untuk didahulukan mencoblos, meski saat itu oleh korban ditolak, pelaku saat itu tak merespon secara berlebihan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak