Komoditas Cabai Kembali Sebabkan Inflasi di Sumsel, Disusul Bawang Merah

Per Juli 2022 untuk inflasi tahun kalender 2022 (kumulatif) Sumsel sudah mencapai 5,15 persen.

Tasmalinda
Selasa, 02 Agustus 2022 | 07:19 WIB
Komoditas Cabai Kembali Sebabkan Inflasi di Sumsel, Disusul Bawang Merah
Harga cabai rawit. Komoditas cabai Kembali Pengaruhi Inflasi di Sumsel [Inibalikpapan.com]

SuaraSumsel.id - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Sumatera Selatan atau Sumsel mengalami inflasi pada Juli 2022 sebesar 0,76 persen. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga cabai yang sempat melonjak pada periode tersebut. Selain cabai yang mempengaruhi inflasi juga ada komoditas bawang merah.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sumsel Sukerik mengatakan, angkutan udara, bawang merah, daging ayam ras, dan tomat mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan rata-rata harga bulan Juni 2022.

Per Juli 2022 untuk inflasi tahun kalender 2022 (kumulatif) Sumsel sudah mencapai 5,15 persen. Sedangkan, inflasi tahunan “Year on Year” (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 6,26 persen.

Kota Palembang pada bulan Juli 2022 mengalami inflasi sebesar 0,76 persen, inflasi tahun kalender 2022 (kumulatif) bulan Januari sampai Juli 2022 sebesar 5,17 persen. Inflasi tahunan “Year on Year” (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 6,29 persen.

Baca Juga:Prostitusi Anak di Sumsel Terungkap, Ditawarkan Via Aplikasi Online Dengan Tarif Rp300 Ribu

Kota Lubuk Linggau pada bulan Juli 2022 mengalami inflasi sebesar 0,68 persen, inflasi tahun kalender 2022 (kumulatif) bulan Januari sampai Juli 2022 sebesar 4,93 persen. Inflasi Tahunan “Year on Year” (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 5,96 persen.

Komoditas dominan yang menyebabkan terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah cabai merah naik harganya rata-rata sebesar 23,95 persen menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,345 persen, bawang merah naik harganya rata-rata sebesar 8,48 persen menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,058 persen, dan daging ayam ras naik harganya rata-rata sebesar 3,43 persen menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,057 persen.

Berdasarkan kelompok pengeluaran yakni untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau pada bulan Juli 2022 mengalami inflasi sebesar 1,64 persen sehingga memberikan andil inflasi umum sebesar 0,52 persen.

Untuk kelompok pengeluaran pakaian dan alas kaki pada Juli 2022 mengalami inflasi sebesar 1,08 persen atau memberikan andil inflasi umum sebesar 0,06 persen.

Komoditas dominan yang menyebabkan terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah seragam sekolah anak naik harganya rata-rata sebesar 11,40 persen sehingga menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,023 persen.

Baca Juga:Timsus Mafia Tanah Polda Sumsel Ciduk Dua Pelaku Pembuat SHM Palsu

Sedangkan yang ketiga, yakni kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Pada Juli 2022, kelompok ini mengalami inflasi sebesar 0,09 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,02 persen.

Komoditas dominan menyebabkan terjadinya inflasi pada kelompok ini, adalah tarif listrik mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar 0,28 persen sehingga menyumbang andil inflasi sebesar 0,006 persen, semen mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar 1,31 persen sehingga menyumbang andil inflasi sebesar 0,005 persen.

Bahan bakar rumah tangga mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar 0,12 persen sehingga menyumbang andil inflasi sebesar 0,002 persen

Secara keseluruhan, Indonesia pada Juli 2022, berdasarkan pemantauan harga selama bulan Juli 2022 pada 90 kota IHK di seluruh Indonesia, menunjukkan bahwa seluruh kota IHK mengalami inflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 2,27 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung dan Pematang Siantar sebesar 0,04 persen. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini