Update Harga Pangan di Sumsel Saat Idul Adha: Cabai Rp160.000 Per Kilogram, Daging Sapi Rp150.000 Per Kilogram

Harga cabai lebih mahal dibandingkan harga daging sapi, menjelang idul Adha di Sumsel.

Tasmalinda
Senin, 11 Juli 2022 | 12:33 WIB
Update Harga Pangan di Sumsel Saat Idul Adha: Cabai Rp160.000 Per Kilogram, Daging Sapi Rp150.000 Per Kilogram
Cabai. Cabai Rp160.000 Per Kilogram, Daging Sapi Rp150.000 Per Kilogram [Pixabay]

SuaraSumsel.id - Harga bahan kebutuhan pokok di Sumatera Selatan atau Sumsel menjelang Idul Adha, Sabtu (9/7/2022). Kenaikan dialami oleh beberapa jenis cabai dan daging. Di pasar inpres Lubuklinggau, Sumsel mislanya pada h-1, harga cabai merah, cabai hijau, cabai rawit sekaligus daging sapi dan ayam melambung.

Harga cabai merah di pasar tersebut tembus Rp160 ribu perkilogram. Harga ini melambung tinggi dibandingkan sehari sebelumnya yang hanya Rp100.000 perkilogram.

Harga cabai hijau juga mengalami kenaikan yang saat ini Rp80.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram Harga cabai rawit naik sudah tiga hari terakhir yakni Rp120.000 dari Rp90.000 per kilogram.

"Naik karena barang sedikit, sedangkan dimana-mana orang butuh apalagi sehari mau lebaran. Sehingga mahal," kata Siti Fatimah penjual cabai di Pasar Inpres Lubullinggau.

Baca Juga:Terpopuler Sumsel Sepekan: Umat Muslim Gelar Salat Idul Adha Penuhi Masjid Dan Lapangan Serta 4 Berita Menarik Lainnya

Meski harga cabai mahal, ia mengaku pembeli tidak sepi. Pembeli hanya mengurangi jumlah cabai yang dibeli dan dikonsumsi.

"Dari yang biasanya beli perkilo, sekarang menjadi seperempat dan se-ons. Harga cabai merah seperempat Rp40 ribu, sedangkan perons Rp16 ribu. Cabai ngambil dari daerah Curup yakni Provinsi Bengkulu). Perhari mengambil 20 kilogram, sama seperti hari biasa. Harga naik, tetap nornal ngambil cabai," ungkap Siti.

Harga daging juga naik sudah sejak dua hari sebelum Idul Adha. "Dua hari sebelumnya naik dari Rp130.000 per kilogram menjadi Rp140.000 perkilogram. Kemudian setelah itu harganya kembali naik jelang hari raya Idul Adha menjadi Rp150.000," ujar Edi Harto, penjual daging sapi.

Penjual daging di Pasar Inpres ini menjelaskan kenaikan harga daging karena persediaan sapi dari Lampung makinlangka, sementara permintaan banyak. Selain itu, fakto penyebab persediaan sapi menurun, ialah pembatasan keluar masuk hewan ternak karena imbas penyakit mulut dan kuku (PMK)."Naik karena sapi barangnya agak langka, permintaan banyak," jelasnya.

Menurut Edi, permintaan daging dari pembeli sejauh ini tidak ada masalah meskipun harganya mengalami kenaikan.

Baca Juga:Cuaca di Awal Pekan, Sumsel Berawan Sementara Suhu Palembang Masih Terik

"Biasanya menyiapkan 1 ekor sapi potong, saat ini dua ekor sapi potong yang menghasilkan 400 kilo daging.  Sudah ada langganan tersendiri, alhamdulillah harga daging naik tidak mempengaruhi daya beli pelanggan," timpal Edi.

Kemudian tak hanya cabai dan daging yang harganya melonjak. Harga ayam potong juga naik. Tiga hari lalu harganya perkilo Rp30.000 perkilogram, sekarang menjadi Rp40.000 perkilogram.

"Kenaikan harga ayam potong juga disebabkan karena stok sedikit dan permintaan banyak," kata Teti, pedagang ayam potong di Pasar Inpres.

"Sehari ini sama kematin permintaan banyak. Hari ini stok ada 200 kilo, lumayan ramai. Kemarin juga 200 kilo langsung habis. Alhamdulillah meski harga naik, pembeli masib ramai," ujarnya.

Harga telur, bawang merah dan bawang putih tidak alami kenaikan. Harga telur normal perkarpet Rp52 ribu sedangkan harga bawang merah alami penuruna sudah sejak dua hari terakhir.

"Taddinya perkilo Rp60 ribu menjadi Rp45 ribu, sedangkan bawang putih dari Rp30 ribu perkilo menjadi Rp18 ribu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini