SuaraSumsel.id - Kasus kekerasan seksual mahasiswi Universitas Sriwijaya atau Unsri bertambah. Polisi mengungkapkan ada dua korban mahasiswi Unsri yang akan membuat laporannya.
Kasubdit IV PPA , Ditkrimum Polda Sumsel, Kompol Masnoni mengatakan pihaknya terus melakukan penyelidikan atas laporan tersebut.
"Korban pelecehan seksual bertambah. Untuk saat ini pihaknaya masih menunggu laporan tersebut karena pelecehan ini dilakukan melalui pesan telekomunikasi, Whatsapp," ujar dia.
Diungkapkan pelecehan seksual dilakukan pelaku dengan mengeluarkan kata-kata tidak pantas. Hal ini masih akan terus didalami petugas.
Baca Juga:ASN di Sumsel Tertipu Rp623 Juta, Jaminkan 18 Unit Dump Truk
"Kali ini yang melakukan pelecehan seksual bukan oknum.dosen namun oknum staff di Unsri,"ujar Masnoni.
Kekinian, polisi masih mendalami laporan korban yang pertama.
Penyidikan dilakukan dengan memeriksa saksi dan melakukan Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kita akan mendalami kasus ini dengan memeriksa saksi - saksi pada saat sebelum kejadian, karena sebenya korban menghubungi saksi. Selain itu hari ini kami akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," ucapnya, Rabu (1/12/2021).
Untuk melengkapi pemeriksaan, pihaknya akan melakukan olah TKP di Unsri indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Baca Juga:Tak Terselamatkan Sang Ibu, Bayi Empat Bulan di Sumsel Tewas Terpanggang
"Kita akan lihat bagaimana kejadian yang sebenarnya dari olah TKP itu nanti bisa dilihat bagaimana kejadian sebenernya," ujar Masnoni.
Pihak Unsri sudah memutasi dosen tersebut bahkan sudah dicopot dari jabatannya, Masnoni menuturkan bahwa hal tersebut adalah kebijakan kampus.
"Kalau polisi dari segi hukum, tapi tidak menutup kemungkinan tersangka ini diduga melakukan dan mengakui perbuatannya akan kita dalami," katanya.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa ( BEM-KM) Dwiky Sandi mengatakan kedatangannnya ke Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumsel untuk mendampingi dua mahsiswinUnsri yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum staff Unsri.