
"Dengan predikat di 60 an. Masyarakat Indonesia rata-rata hanya menghabiskan tiga buku setahun, sedangkan negara luar bisa puluhan buku dalam setahun," ujarnya kepada Helmy Yahya.
Karena itu, untuk meratakan minat baca dan meningkatkan literasi di Indonesia, diperlukan dukungan banyak pihak. Termasuk bagaimana menghantarkan buku-buku ke terluar dan terpencil wilayah di Indonesia.
"Misalnya saja, saya kirim Alquran seharga Rp 50.000, tapi biaya kirim bisa Rp 130.000 sampai ke wilayah timur Indonesia, tentu ini memerlukan dukungan termasuk PT. Pos Indonesia," ungkapnya,
Presiden Joko Widodo pernah memberikan subsidi atau menggratiskan mengirimkan buku ke seluruh Indonesia secara gratis setiap tanggal 17. Sayangnya program dengan kerjasama PT. Pos Indonesia tersebut terhenti dan tidak berlanjut.
Baca Juga:Jelang Ramadan, Harga Jual Gabah Petani Sumsel Turun
"Karena itu, saya kembali menagih janji Presiden Joko Widodo atas program itu, agar literasi di Indonesia bisa terbantu dan semakin banyak buku-buku terdistribusi di kawasan terluar dan terpencil Indonesia," pungkasnya.