SuaraSumsel.id - Jembatan Musi VI di Palembang, Sumatera Selatan akhirnya sudah bisa dipergunakan oleh masyarakat.
Diresmikan oleh Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, jembatan dengan panjang 925 meter diestimasikan mampu bertahan hingga 50 tahun.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan Jembatan Musi VI menjadi alternatif penyeberangan dari Seberang Ilir wilayah Tangga Buntung menuju Seberang Ulu wilayah 5 Ulu.
"Jembatan ini dibangun dengan uang rakyat dan yang bertanggung jawab harus kita semua, satu baut pun harus dipertanggungjawabkan, kalau tidak begitu umur jembatan ini tidak akan sampai 50 tahun," ujarnya saat peresmian jembatan.
Baca Juga:Kocak, Pria Pesan Makanan di Kartasura Dapat Driver Ojol di Palembang
Jembatan Musi VI dibangun sejak 2015 dan menelan biaya Rp548 miliar yang bersumber dari APBD Sumatera Selatan. Jembatan tersebut memiliki dua ruas jalan dengan lebar jembatan 11,5 meter serta diterangi dengan 1.527 lampu.
Pada rangka jembatan yang menyerupai busur ke atas itu juga diperindah dengan permainan lampu warna-warni (art light) sehingga menjadi pemandangan menarik saat malam hari.
Gubernur Herman Deru menjelaskan penambahan jembatan di Kota Palembang sangat penting karena lalu lintas di wilayah tersebut sudah terlalu padat sementara jalan-jalan yang ada terbelah oleh Sungai Musi.
Jembatan Musi VI menjadi jembatan kelima yang membelah Sungai Musi di Kota Palembang. Sebelumnya telah ada Jembatan Ampera, Jembatan Ogan Kertapati, Jembatan Musi II, dan Jembatan Musi IV.
"Jembatan Musi VI juga dapat mendorong pemerataan pembangunan baik di kawasan Seberang Ulu maupun Seberang Ilir agar menjadi lebih cepat," kata dia.
Baca Juga:Diresmikan Virtual Malam Hari, Jembatan Musi VI Pamerkan Art Lighting
Semula Jembatan Musi VI dibangun untuk persiapan Asian Games 2018 tetapi tertunda akibat hambatan pembebasan lahan, sehingga ia mengapresiasi Pemkot Palembang dan warga yang telah membantu selesaikannya persoalan tersebut.
Sementara Wali Kota Palembang Harnojoyo meyakini beroperasinya Jembatan Musi VI mulai awal 2021 akan mengurangi kapasitas kendaraan di Jembatan Ampera sehingga rencana pembuatan pusat wisata kuliner di Jembatan Ampera bisa terealisasi.
"Mohon doanya, setelah COVID-19 selesai kami ingin membuat pusat wisata kuliner setiap akhir pekan di sana (Jembatan Ampera)," katanya.
(ANTARA)