-
Empat merek mobil listrik asal Tiongkok bersaing ketat menguasai pasar EV Indonesia tahun 2025.
-
BYD fokus pada teknologi baterai canggih dan strategi pasar premium di Indonesia.
-
Wuling, GAC Aion, dan Neta memperkuat posisi dengan harga kompetitif dan inovasi fitur pintar.
SuaraSumsel.id - Pasar mobil listrik Indonesia tengah menjadi arena pertempuran baru bagi raksasa otomotif asal Tiongkok. Setelah sukses mengguncang pasar global, kini empat merek besar yakni BYD, Wuling, GAC Aion, dan Neta — resmi terjun dalam “Perang Naga” untuk merebut hati konsumen tanah air.
Pertarungannya bukan cuma soal harga, tapi juga strategi cerdas dalam menghadirkan teknologi, kenyamanan, dan ekosistem listrik yang matang.
BYD: Si Raja Baterai yang Datang dengan Strategi Premium
BYD datang ke Indonesia bukan untuk bermain di kelas bawah. Produsen raksasa ini menancapkan kuku lewat model seperti Atto 3 dan Seal, yang menonjol dengan teknologi Blade Battery—baterai paling aman di dunia menurut banyak pengamat.
Strateginya jelas: bangun persepsi premium dan andal, sambil menggandeng pemerintah dalam proyek ekosistem baterai nasional. BYD ingin dikenal bukan hanya sebagai produsen mobil listrik, tapi sebagai simbol masa depan transportasi hijau di Indonesia.
Wuling: Si Pelopor yang Bermain di Jalur Rakyat
Sementara BYD bermain di kelas menengah atas, Wuling sudah lebih dulu menancapkan bendera di pasar rakyat dengan Air EV dan Binguo EV.
Strateginya sederhana tapi jitu, main di harga terjangkau, servis luas, dan purna jual yang cepat.
Wuling paham bahwa mayoritas pembeli mobil listrik di Indonesia masih mempertimbangkan biaya dan akses bengkel. Dengan citra “EV pertama masyarakat Indonesia”, Wuling menjadi batu sandungan serius bagi pemain baru.
GAC Aion: Si Pendatang Canggih yang Andalkan Desain Futuristik
Baca Juga: 5 Fakta Kinerja Tangguh Bank Sumsel Babel, Pertahankan Peringkat idA+ dari PEFINDO
GAC Aion, meski baru hadir, langsung menebar pesona lewat fitur otonom, layar melengkung besar, dan teknologi pengisian ultra-cepat.
Strategi mereka adalah menjual pengalaman masa depan, bukan sekadar mobil. Mereka juga aktif menggandeng startup energi lokal untuk membangun jaringan fast charging di kota-kota besar.
Meski masih membangun basis pasar, positioning GAC Aion jelas: EV urban berkelas dan berteknologi tinggi.
Neta: Si Penantang Senyap dengan Harga Menawan
Di balik hingar-bingar kompetitor, Neta datang dengan taktik sunyi tapi menggigit. Dengan harga mulai di bawah Rp 400 juta dan desain minimalis khas Eropa, Neta menyasar anak muda urban yang baru migrasi ke EV.
Strateginya fokus ke aksesibilitas dan konektivitas digital—fitur voice command, integrasi AI, hingga update over-the-air (OTA).
Berita Terkait
-
Mitos atau Fakta: Mobil Listrik Gak Boleh Dicuci Steam, Nanti Korslet?
-
Musim Hujan Tiba! Ini 5 Tips Aman Rawat Mobil Listrik Biar Gak Korslet di Jalan
-
Mau Tahu Kenapa Mobil Listrik Lebih Murah Dirawat? Ini Hitungan Nyatanya
-
Selisih Biayanya Bikin Kaget! Ini Perbandingan Mobil Listrik Bekas vs Mobil Bensin di 2025
-
Harga Bekas Wuling Air EV Ternyata Stabil di 2025, Masih Layak Dibeli?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
BP BUMN dan Danantara Gerakkan 1.000 Relawan Sambut Hari Bela Negara, Hadir di Wilayah Terdampak
-
BRI Dukung Proses Pemulihan Pascabencana di Sumatera secara Sosial Maupun Ekonomi
-
Bank Sumsel Babel Apresiasi Pelajar Berprestasi melalui Tabungan Pesirah Junior
-
Rumah Sri Ksetra Raih Anugerah Kebudayaan, Simbol Kekayaan Budaya Sumatera Selatan