Ketika Hulu Migas Menanam Pengetahuan, dan Dari Daun Kecil Tumbuh Kesehatan Desa

Program pendampingan ini membangun lebih dari sekadar kegiatan ibu-ibu. Ia menumbuhkan pengetahuan, kepercayaan diri, dan kemandirian kesehatan.

Tasmalinda
Sabtu, 15 November 2025 | 12:56 WIB
Ketika Hulu Migas Menanam Pengetahuan, dan Dari Daun Kecil Tumbuh Kesehatan Desa
ibu-ibu di desa Gajah Mati Musi Banyuasin mengelola toga
Baca 10 detik
  • Yeni Lusmita mengolah tanaman obat dari pekarangan menjadi racikan herbal untuk warga Desa Gajah Mati.

  • Kelompok Herbal Kenanga berkembang melalui pendampingan Medco E&P Indonesia sejak program TOGA dimulai.

  • Racikan herbal yang dibuat Yeni membantu kesehatan masyarakat dan memberi penghasilan tambahan bagi anggota kelompok.

Produksi herbal tidak hanya menjaga kesehatan warga, tetapi juga memberi penghasilan tambahan bagi anggota kelompok, terutama ketika harga karet turun. “Kadang satu hari dapat pesan. Tidak besar, tapi cukup menambah kebutuhan,” ujarnya.

Dengan sekitar 15 anggota, kelompok ini bekerja bergantian sesuai waktu dan kemampuan. Ada yang memanen daun, ada yang mengolah, ada yang mengemas, dan ada yang menyiapkan racikan pesanan. Semua berjalan dengan ritme gotong royong khas desa.

Program pendampingan ini membangun lebih dari sekadar kegiatan ibu-ibu. Ia menumbuhkan pengetahuan, kepercayaan diri, dan kemandirian kesehatan. Di desa yang jauh dari pusat layanan kesehatan, kemampuan meracik obat sendiri memberikan rasa aman bagi warga dalam menjaga keluarga mereka.

Perubahan itu tidak lepas dari dukungan Medco E&P Indonesia. Sebagai perusahaan energi yang beroperasi di sektor hulu migas, Medco tidak hanya memberi bantuan fisik, tetapi juga mendampingi masyarakat dalam perjalanan panjang. Manager Field Relation & Community Enhancement Medco E&P Indonesia, Hirmawan Eko Prabowo, menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat memang butuh proses tumbuh. “Kami hanya memfasilitasi, yang membuat program ini hidup adalah masyarakatnya sendiri,” ujarnya.

Baca Juga:Listrik Padam di Paripurna DPRD Sumsel, Benar Gangguan Teknis atau Ada yang Janggal?

Ia menegaskan bahwa program TOGA tidak hanya memperkuat kesehatan keluarga, tetapi juga membuka peluang ekonomi kecil bagi perempuan desa. “Dari tanaman obat keluarga, kelompok ini berkembang menjadi produsen herbal. Itu menunjukkan efek berganda yang diharapkan dari kegiatan hulu migas,” katanya.

Menjelang sore, setelah semua daun selesai dikeringkan, Yeni duduk memeriksa catatan permintaan racikan. “Ini nanti malam saya racik lagi. Ada yang pesan buat orang tuanya,” ucapnya sambil menggenggam kantong kecil berisi campuran daun kelor dan temulawak.

Di tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota, di ruang produksi mungil yang dipenuhi aroma tanaman, tumbuh sebuah pengetahuan yang menjaga kesehatan satu desa. “Selama masih ada orang yang butuh, kami akan terus jalan,” kata Yeni, pelan namun pasti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak