- 
Dosen EY ditemukan tewas di rumahnya di Kabupaten Bungo dengan luka parah di kepala dan leher membiru.
 - 
Polisi menetapkan oknum anggota Polres Tebo berinisial W sebagai pelaku pembunuhan karena motif cemburu.
 - 
Mobil dan motor milik korban hilang dari lokasi kejadian setelah peristiwa pembunuhan terjadi.
 
SuaraSumsel.id - Kasus pembunuhan dosen perempuan Erni Yuniarti (37) di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, terus mengundang perhatian publik. Korban yang dikenal ramah dan disiplin di kampus itu ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, dengan luka parah di kepala, leher membiru, dan pakaian berlumur darah.
Setelah penyelidikan intensif, polisi akhirnya menangkap oknum anggota Polres Tebo berinisial W alias Waldi, yang tak lain adalah kekasih korban sendiri.
Berikut tujuh fakta terbaru dari kasus tragis ini yang berhasil dihimpun dari hasil visum, penyelidikan, dan keterangan saksi.
1. Korban Ditemukan Tewas di Rumahnya
Baca Juga:Kronologi Kematian Dosen EY di Jambi: Polisi Jadi Pelaku, Korban Ditemukan dengan Leher Membiru
Korban ditemukan Sabtu siang (1/11/2025) di Perumahan Al-Kausar, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo. Tubuh korban tergeletak di atas kasur, tertutup sarung, dan masih mengenakan sebagian pakaian.
Penemuan jasad bermula saat rekan dosen korban datang ke rumah karena korban dua hari tidak hadir mengajar dan tak merespons telepon.
“Waktu pintu dibuka, korban sudah tidak bernyawa. Ada lebam di kepala dan lehernya membiru,” ujar Madin Maulana, Kepala Dusun Sungai Mengkuang.
2. Luka di Kepala Sepanjang 13 Sentimeter
Hasil visum RSUD H Hanafie Muara Bungo mengungkap luka parah di kepala bagian belakang korban sepanjang 13 sentimeter dan lebar 10 sentimeter. Dokter forensik menyebut luka itu disebabkan benturan benda tumpul dengan kekuatan tinggi.
Baca Juga:Fakta Hasil Visum Dosen EY di Jambi: Luka di Kepala 13 Sentimeter dan Dugaan Kekerasan Seksual
Selain luka di kepala, ditemukan lebam di wajah, leher, dan bahu kiri kanan, menandakan korban mengalami kekerasan berulang sebelum tewas.
“Kepala korban mengalami benturan keras. Ada juga memar di leher akibat tekanan,” ujar dr. Sepriyedi, dokter forensik RSUD Hanafie.
3. Ada Dugaan Kekerasan Seksual Sebelum Pembunuhan
Hasil visum juga menemukan cairan diduga sperma di celana korban. Polisi menduga kuat korban mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh.
Sampel cairan tersebut telah dikirim ke laboratorium forensik untuk pemeriksaan DNA. “Dugaan kekerasan seksual masih kami dalami. Hasil lab akan menentukan kepastian,” kata AKBP Natalena Eko Cahyono, Kapolres Bungo.
4. Pelaku Ternyata Oknum Polisi Kekasih Sendiri
Setelah ditelusuri, pelaku pembunuhan ternyata oknum anggota Polres Tebo, berinisial W alias Waldi, yang diketahui memiliki hubungan asmara dengan korban.
Pelaku ditangkap Minggu (2/11/2025) di kontrakannya di Tebo, sekitar 204 kilometer dari lokasi kejadian. “Pelaku kami tangkap tanpa perlawanan. Ia mengakui perbuatannya,” kata AKP Ilham Tri Kurnia, Kasat Reskrim Polres Bungo.
5. Motif Sementara: Cemburu dan Pertengkaran Pribadi