SuaraSumsel.id - Di tengah kondisi harga bahan bakar yang fluktuatif, efisiensi konsumsi BBM menjadi pertimbangan utama saat membeli mobil baru.
Biaya operasional yang rendah berarti lebih banyak uang yang bisa dihemat dalam jangka panjang.
Kabar baiknya, di tahun 2025, pilihan mobil irit semakin beragam, tidak hanya terbatas pada mobil kecil.
Dari teknologi Hybrid yang canggih, LCGC yang terjangkau, hingga mesin diesel yang tangguh, berikut adalah 7 mobil paling irit BBM yang bisa membuat dompet Anda aman dari "kebocoran".
Baca Juga:7 Mobil MPV Keluarga Terbaik 2025 di Bawah 300 Juta: Nyaman, Irit, dan Sarat Fitur
1. Suzuki Ertiga Hybrid
Jawara Irit di Segmen MPV Keluarga
Suzuki Ertiga Hybrid menjadi pilihan paling logis bagi keluarga yang mendambakan mobil irit.
Teknologi Suzuki Smart Hybrid (SHVS) secara cerdas mematikan mesin saat berhenti (Auto Start-Stop) dan memberikan dorongan tenaga saat akselerasi.
Hasilnya adalah konsumsi BBM yang luar biasa efisien, terutama untuk penggunaan di perkotaan yang padat.
2. Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid
Big MPV yang Mengejutkan Iritnya
Siapa sangka mobil sebesar Kijang Innova Zenix bisa masuk dalam daftar ini?
Menggantikan mesin diesel yang legendaris, Toyota menanamkan sistem Hybrid generasi kelima yang sangat efisien.
Baca Juga:3 Mobil Bekas Stylish dan Fungsional yang Cocok Banget untuk Wanita Karir Aktif
Untuk sebuah MPV medium, konsumsi BBM-nya bisa bersaing dengan mobil-mobil yang berukuran jauh lebih kecil.
Ini membuktikan bahwa mobil keluarga yang lapang tidak harus selalu boros.
3. Toyota Agya & Daihatsu Ayla
Duet Maut Raja LCGC
Sebagai ikon mobil Low Cost Green Car (LCGC), Agya dan Ayla adalah jaminan keiritan.
Menggunakan platform DNGA terbaru dan mesin 3-silinder 1.200cc, keduanya dirancang untuk efisiensi maksimal.
Dengan bobot yang ringan dan transmisi CVT yang halus, duet ini adalah pilihan terbaik bagi para pencari mobil baru dengan budget terbatas dan biaya operasional minim.
4. Honda Brio Satya
LCGC dengan Performa Sekaligus Irit
Honda Brio Satya menawarkan paket menarik antara performa yang responsif dan efisiensi bahan bakar.
Mesin 1.2L i-VTEC dari Honda sudah terbukti andal dan tidak rakus meminum bensin.
Bagi Anda yang menginginkan mobil LCGC dengan sensasi berkendara yang sedikit lebih menyenangkan tanpa mengorbankan keiritan, Brio adalah jawabannya.
5. Toyota Raize & Daihatsu Rocky (Varian 1.2L)
Compact SUV Irit Tanpa Turbo
Bagi yang ingin tampil gagah dengan SUV namun khawatir soal konsumsi BBM, varian mesin 1.2L non-turbo dari Raize dan Rocky adalah solusinya.
Mesin 3-silinder yang sama dengan Agya/Ayla ini terbukti sangat efisien untuk penggunaan dalam kota.
Anda mendapatkan tampilan SUV yang modern dengan biaya operasional setara mobil LCGC.
6. Isuzu Panther Reborn / Toyota Fortuner Diesel
Keperkasaan Mesin Diesel yang Teruji
Mesin diesel modern tidak bisa diremehkan soal efisiensi, terutama untuk perjalanan jarak jauh atau di jalan tol.
Mobil seperti Toyota Fortuner atau jika ada penerus dari Isuzu Panther, menawarkan torsi besar dengan konsumsi solar yang relatif hemat.
Meskipun harga solar terkadang lebih tinggi, efisiensi yang didapat seringkali bisa menutupi selisih tersebut untuk pengguna dengan mobilitas tinggi.
7. Wuling Air ev / Mobil Listrik Lainnya
Level Tertinggi Anti Boncos: Tanpa BBM Sama Sekali
Cara paling ampuh untuk anti boncos dari harga BBM adalah dengan tidak menggunakan BBM sama sekali.
Mobil listrik murni seperti Wuling Air ev menghilangkan total pengeluaran untuk bahan bakar.
Biaya pengisian daya listrik di rumah per kilometernya jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya bensin.
Untuk penggunaan komuter dalam kota, ini adalah solusi finansial paling cerdas di masa depan.
Kesimpulan: Teknologi adalah Kunci Efisiensi
Tahun 2025 menawarkan beragam teknologi untuk menekan biaya bahan bakar.
Mulai dari Hybrid yang pintar, LCGC yang terjangkau, Diesel yang tangguh, hingga Listrik yang revolusioner.
Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan berkendara dan budget yang Anda miliki.
Dengan memilih salah satu dari mobil di atas, Anda bisa lebih tenang menghadapi fluktuasi harga BBM dan mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain.