Benarkah Warga Sumsel Minum Susu di 1 Muharram? Ini Makna dan Doa Mujarabnya

Berakar dari ajaran ulama sufi besar asal Makkah, Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, amalan ini menjadi simbol tafaul atau harapan baik di awal tahun.

Tasmalinda
Jum'at, 27 Juni 2025 | 14:23 WIB
Benarkah Warga Sumsel Minum Susu di 1 Muharram? Ini Makna dan Doa Mujarabnya
minum susu saat 1 muharram, tahun baru Islam

Namun, dalam konteks lokal, tradisi ini dianggap memperkaya khazanah budaya religius di tengah masyarakat yang sejak dulu dikenal religius dan memegang kuat nilai-nilai spiritual.

Di Prabumulih dan Baturaja, misalnya, ada keluarga yang sengaja menyiapkan susu putih dan mengajak anak-anak minum bersama sambil berdoa. Ada pula yang membagikannya kepada tetangga sebagai simbol berbagi berkah di awal tahun.

“Kami ingin anak-anak tahu bahwa tahun baru Hijriah juga bisa dirayakan, tapi dengan cara yang membawa kebaikan,” ujar Nuraini (37), warga Sekip Ujung, Palembang.

Optimisme dan Spirit Perubahan

Baca Juga:Transaksi Tembus Rp51 Miliar, Kartu Tani Digital BRI Dorong Kemajuan Petani Sumsel

Para ulama berpesan, ritual ini bukan semata tradisi simbolik, tapi dorongan agar umat Islam memulai tahun dengan semangat baru, memperbaiki niat, dan berusaha lebih baik dalam amal ibadah dan kehidupan sehari-hari.

Dengan tubuh dan hati yang bersih, diiringi harapan putih seperti susu, diharapkan semua langkah hidup jadi lebih ringan dan penuh berkah.

Minum susu 1 Muharram mungkin belum menjadi tradisi massal di Sumsel.

Namun, semakin banyak masyarakat—khususnya generasi muda dan ibu-ibu majelis taklim—yang mulai menghidupkannya sebagai bagian dari spiritual refresh tahunan.

Ditambah dengan doa yang tulus dan niat yang baik, segelas susu putih di awal Muharram kini menjadi simbol optimisme Sumsel menyongsong tahun yang lebih baik.

Baca Juga:Liburan Sekolah? Cek Paket Internet Murah IM3 & Tri untuk Warga Sumsel

Waallahu a’lam bisshawab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini