Angka ini naik 1,11 tahun dalam 10 tahun terakhir, memperkuat indikasi bahwa pemuda saat ini menghabiskan lebih banyak waktu untuk pendidikan.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK): TPAK pemuda mencapai 64,58% (laki-laki 79,17%, perempuan 49,18%).
Angka ini naik 2,77% dalam 10 tahun terakhir, menunjukkan bahwa semakin banyak pemuda yang aktif dalam dunia kerja.
Data ini secara jelas menunjukkan bahwa pemuda masa kini lebih fokus pada pencapaian pribadi, pendidikan yang lebih tinggi, dan stabilitas karier sebelum memutuskan untuk menikah.
Baca Juga:Remaja di Pagaralam Aniaya Ibu Pakai Batok Motor, Gegara Hal Sepele
Pergeseran nilai ini adalah respons terhadap tuntutan ekonomi dan sosial yang semakin kompleks. Membangun fondasi yang kuat, baik secara finansial maupun edukasional, menjadi prioritas utama.
Dari Pertanyaan Lebaran ke Pemahaman Realita
Fenomena "kapan nikah?" saat Lebaran mungkin terasa klise atau bahkan mengganggu.
Namun, data BPS Provinsi Sumatera Selatan memberikan perspektif yang lebih luas.
Ini bukan lagi sekadar pilihan personal, melainkan sebuah tren demografi yang didorong oleh perubahan prioritas dan kondisi sosial ekonomi.
Baca Juga:Selain Pempek, Ini Oleh-Oleh Sumatera Selatan yang Bikin Keluarga Bahagia di Rumah
Oleh karena itu, mungkin sudah saatnya kita mengubah cara pandang terhadap pertanyaan tersebut.
Daripada menekan, lebih baik kita memahami bahwa pemuda saat ini sedang berjuang untuk membangun masa depan yang lebih baik, yang bagi sebagian besar dari mereka, berarti menunda pernikahan hingga mereka merasa siap sepenuhnya.
Lebaran seharusnya menjadi momen untuk saling mendukung dan memahami, bukan untuk menambah beban dengan pertanyaan yang mungkin tidak dapat dijawab dengan segera.