Satpol PP Kota Palembang juga memastikan akan meningkatkan patroli rutin di area Jembatan Ampera, terutama pada malam hingga dini hari, untuk menghindari terulangnya aktivitas serupa.
“Kami ingin tempat-tempat umum tetap menjadi milik bersama yang tertib, aman, dan nyaman untuk semua,” tegasnya.
Ia menekankan kegiatan itu, khususnya yang melibatkan aksi bernyanyi atau menari di atas jembatan, berpotensi membahayakan keselamatan serta mengganggu kelancaran lalu lintas.
Cherly mengungkapkan Pemkot Palembang tidak anti terhadap aktivitas para konten kreator. Justru sebaliknya, ia menegaskan pemerintah sangat mengapresiasi berbagai bentuk kreativitas warga, termasuk dalam membuat konten di media sosial.
Baca Juga:Terminal Batu Bara Keramasan Beroperasi 2027, Truk-Truk Dialihkan ke Jalur Khusus
Namun ia mengingatkan agar aktivitas tersebut dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan dan ketertiban umum.
“Kami sangat menghargai kreativitas masyarakat, tapi kami mengimbau agar para konten kreator bisa memilih lokasi yang lebih representatif untuk membuat konten," ujarnya melansir ANTARA.
Jika tetap ingin membuat konten di atas Jembatan Ampera, kata dia, alangkah baiknya dilakukan di luar jam sibuk, misalnya di atas pukul 00.00 WIB saat lalu lintas kendaraan sudah berkurang.
Pemkot Palembang melalui Satpol PP juga menegaskan komitmennya untuk terus memantau dan menjaga ketertiban di ruang publik, termasuk di area-area ikonik seperti Jembatan Ampera.

Petugas akan rutin melakukan patroli guna memastikan tidak ada aktivitas yang membahayakan pengguna jalan atau mengganggu ketertiban umum lainnya.
Baca Juga:2 Hari Turun Rp 44 Ribu, Ini Harga Terbaru Emas Batangan di Palembang
Kebijakan ini menuai beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian besar mendukung karena menilai keamanan dan ketertiban harus diutamakan.