Namun pada saat tinggal menghitung hari pelaksanaan Piala Dunia U-20 harus ditiadakan, Deru mengaku sangat sedih dan berduka atas keputusan tersebut.
“Kalau sudah begini keputusannya kita terima konsekuensinya, bahkan saya sudah katakan apabila drawing di Bali gagal, Sumsel siap untuk jadi tuan rumah. Nyatanya bagaimana mau di drawing kalau piala dunianya saja di remove dari Indonesia,” tambahnya.
Sebetulnya, Deru menyampaikan hingga dua bulan pra-kompetisi Sumsel memang telah melakukan persiapan yang cukup matang, di mana sebelumnya PSSI telah melakukan peninjauan awal terkait fasilitas stadion Gelora Sriwijaya.
”Meskipun infrastuktur kita dinyatakan layak saat itu, tapi inilah FIFA, mereka punya standarisasi sendiri terhadap perilaku tuan tumah. Kita bukan salah satu yang bermasalah, tapi kesiapan kita menjadi tuan rumah yang baik itu adalah poin pentingnya,” lanjutnya.
Baca Juga:Detik-Detik Anak di Sumsel Tikam Ibu Kandung Saat Tadarus Alquran
Saat disinggun terkait nasib stadion Gelora Sriwijaya usai pembatalan ini, Deru masih belum bisa memastikan dalam waktu dekat akan dipergunakan untuk apa. Dia hanya menegaskan bahwa pemeliharaan tentunya akan terus dilakukan. “Belum tahu kita mau diapakan. Jakabaring, 4 lapangan sudah siap. Udah selesai tinggal pemeliharaan saja,” ucapnya.
Terkahir Deru menyampaikan harapannya terhadap Timnas Indonesia agar tetap bisa semangat, meskipun sejauh ini terus melakukan latihan dengan giat, akan tetapi hal itu tidak akan menjadi sia-sia.
“Kasihan Timnas Indonesia yang sudah berlatih selama bertahun-tahun, tapi itu tidak akan sia-sia. Semoga nasib sepak bola Indonesia tetap jaya dibawah PSSI dan masyarakat,” tandasnya.
Kesedihan Pemain
Salah satu penyerang Timnas Indonesia U-20 Hokky Caraka terlihat turut menuangkan kesedihannya pada salah satu media sosial dengan menyebutkan bahwa Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung di Indonesia menjadi salah satu mimpi yang telah dinantikannya sejak lama.
Baca Juga:Kasus Korupsi Dana Hibah, Penyidik Kejati Geledah Kantor KONI Sumsel
Sayangnya, impian itu harus terkubur dengan mencuatnya isu penolakan terhadap kehadiran Timnas Israel yang diduga menjadi pemicu FIFA membatalkan drawing pada 31 Maret 2023, dan mengakibatkan penghapusan Indonesia sebagai host ajang olahraga terbesar kedua di dunia ini.