SuaraSumsel.id - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengajak warga mengurangi sampah makanan dan limbah plastik saat momentum Ramadhan. Hal ini karena konsumsi makanan dan limbah plastik meningkat selama bulan puasa.
"Mari kita mulai dengan Gerakan Green Ramadhan yang di dalamnya ada gerakan mengurangi sampah makanan pada saat buka puasa dan sahur," ujar Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hening Purwati Parlan dalam keterangan persnya.
Hening mengatakan konsumsi makanan pada bulan Ramadhan secara umum meningkat, utamanya konsumsi di antara jeda waktu antara takjil dan sahur.
Sebagai konsekuensi meningkatnya konsumsi itu, kata dia, limbah makanan pun juga ikut meningkat, baik limbah karena sisa makanan maupun limbah pembungkus makanan.
Baca Juga:Detik-Detik Anak di Sumsel Tikam Ibu Kandung Saat Tadarus Alquran
"Mengurangi hal mubazir, termasuk limbah makanan dan limbah plastik termasuk dalam mengamalkan ajaran Islam. Apalagi dalam Islam, terdapat konsep kebersihan adalah sebagian dari iman," kata dia.
Limbah yang meningkat berpotensi menaikkan penularan penyakit dari bakteri dan virus seperti diare, tifus, disentri, jamur, kolera, dan berbagai macam penyakit kulit.
Pada lingkungan, limbah itu akan mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan berbagai penyakit, dan mencemari lingkungan.
Ia mendorong kepedulian masjid, musala, komunitas dan keluarga untuk menumbuhkan sikap tidak memubazirkan makanan, menyampaikan dampak membuang makanan pada lingkungan, kesehatan, dan masa depan bumi.
"Fakta yang menyebutkan bahwa tumpukan sampah ini meningkat pada saat Ramadan sungguh memprihatinkan," ujarnya. [ANTARA]
Baca Juga:Kasus Korupsi Dana Hibah, Penyidik Kejati Geledah Kantor KONI Sumsel