Electrifying Lifestyle Yang Kian Menyapa Wong Sumsel

Warga Sumsel makin mengenal electrifying lifestyle sebagai gaya hidup keseharian, terutama melalui sepeda dan skuter listrik.

Tasmalinda
Sabtu, 31 Desember 2022 | 06:05 WIB
Electrifying Lifestyle Yang Kian Menyapa Wong Sumsel
Jasa penyewaan sepeda listrik di Palembang, Sumsel [Tasmalinda/Suara.com]

“Sekarang sudah belasan sepeda listrik, tapi skuter lebih banyak. Biasanya buka lokasi penyewaan disebar, ada di kambang iwak, di Jakabaring, ada juga di sudirman saat car free day malam hari,” terangnya.

Saat malam kian larut, Ramli bersama istri menyimpan permainan listrik mereka pada tempat-tempat khusus. Karena jumlahnya kian banyak, warga Bukit Kecil ini mengakui, menyewakan tempat khusus akan lebih hemat ketimbang harus membawa pulang satu persatu setiap malamnya.

“Apalagi Pemerintah kota juga sudah menyediakan tempat charger listrik gratis di tengah kota, hingga bisa juga mengisi daya saat dititip atau membayar listrik di tempat penitipan,” ujarnya.

Untuk satu sepeda listrik dibutuhkan waktu mengisi hampir selama 8 jam, sedangkan skuter sekitar 4 jam. Penggunaan listrik di dua permainan ini juga tergantung dari waktu pemakaian sekaligus beban pemakai. “Jika dihitung-hitung, masih untung pakai sepeda listrik, atau motor listrik dibandingkan mengantri bensin di SPBU,” sambung Ramli yang kekinian juga punya motor listrik.

Baca Juga:BMKG: Waspada, Hujan Lebat di Siang Sampai Malam Hari di Sumsel

Pengalaman Ica, ibu rumah tangga yang juga melengkapi kemeriahan malam di Kambang Iwak tersebut bercerita tergiur membeli sepeda listrik. Malam itu, ia bersama dua anak laki-laki yang masih sekolah dasar (SD) menghabiskan malam bersama sepeda listrik mereka. 

“Sengaja ke sini (Kambang Iwak). Dahulu, sepedanya masih sewa, sekarang sudah punya. Karena tertarik dan akhirnya beli sepeda listrik. Selain untuk anak-anak, juga pakai sendiri,” aku Ica.

Dia membeli sepeda listrik secara online di marketplace ternama. Awalnya, ia pun mengaku bertanya pada mereka yang sudah membeli lebih dahulu, termasuk pemilik jasa penyewaan sepeda listrik. Ica berusaha membandingkan jika memiliki sepeda listrik dan motor berbahan bakar fosil.

“Bagi ibu-ibu rumah tangga seperti saya ini, yang penting jangan pakai ribet saja. Jika punya motor kan mesti isi bensin, dan sekarang sudah makin lama di SPBU. Jika pakai sepeda listrik, cukup isi di rumah saat malam hari lalu besok pagi sudah bisa dipakai,” aku Ica.

Dia pun saat kekinian menggunakan sepeda listrik dalam kehidupan sehari-hari. Mulai pagi hari mengantarkan salah satu anaknya ke sekolah, setelah itu ke pasar tradisional. Setelah selesai membeli kebutuhan di pasar, ia juga kembali ke sekolah menjemput anak.

Baca Juga:5 Rute Angkutan Feeder LRT Sumsel Digratiskan Sampai Tahun Baru 2023

Pada sore hari, Ica juga sering mengantarkan dan menjemput anak mengaji ke masjid yang tidak jauh dari komplek perumahannya. “Sepeda listrik sudah cukup memenuhi kebutuhan ibu-ibu seperti saya. Bisa dipergunakan dengan sumber energi yang tersedia di rumah. Tidak susah harus cari bensin,” ungkap Ica.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini