15 Kasus Hepatitis Akut Ditemukan di Tiga Provinsi, KSP: Masih Bersifat Suspek

Sebanyak 15 laporan kasus terkait gejala hepatitis akut di Indonesia hingga saat ini masih berstatus suspek.

Tasmalinda
Rabu, 11 Mei 2022 | 19:21 WIB
15 Kasus Hepatitis Akut Ditemukan di Tiga Provinsi, KSP: Masih Bersifat Suspek
Hepatitis Akut misterius ditemukan di tiga provinsi. [Antara]

SuaraSumsel.id - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sriprahastuti menyatakan 15 laporan kasus terkait gejala hepatitis akut di Indonesia hingga saat ini masih berstatus suspek.

Sebanyak 15 kasus suspek tersebut ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Barat. Penemuan kasus suspek ini setelah Kemenkes meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir.

Fenomena hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya menjadi sorotan dunia setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada 15 April 2022. WHO menerima laporan 169 kasus hepatitis akut di 12 negara.

Sebanyak 15 kasus temuan tersebut, kata Brian, belum bisa dikategorikan sebagai hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya (acute hepatitis of unknown aetiolog).

Baca Juga:Banyak Terima Dukungan, Polwan Sumsel yang Laporkan Suami Berselingkuh: Saya Berkorban, Agar Perempuan Terlindungi

"Karena masih menunggu pemeriksaan, kemungkinan hepatitis E dan adenovirus. Semua masih dugaan atau suspek," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan dari 15 kasus yang dilaporkan tersebut, 11 kasus sudah diperiksa, dan hasilnya bukan hepatitis A, B, C, dan D.

"Tapi belum diperiksa untuk hepatitis E dan adenovirusnya, karena menunggu reagen," ujarnya.

Ia juga menegaskan dengan bertambahnya kasus dugaan hepatitis akut yang ditemukan, maka membuktikan Sistem Kewaspadaan Dini berfungsi.

Selain itu, Surat Edaran (SE) Menkes tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) juga direspons dengan baik.

Baca Juga:Mengumbar Perselingkuhan di Media Sosial, Polwan di Sumsel Ingin Suaminya Dipecat Sebagai ASN

"Meski demikian masyarakat tetap harus meningkatkan kewaspadaan terutama untuk keluarga," kata Brian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak