SuaraSumsel.id - Pendakwah Gus Miftah jadi perbincangan setelah video pertunjukan wayang di Pondok Pesantren Ora Aji viral. Gus Miftah pun telah berusaha memberikan penjelasan mengenai pertunjukan wayang yang diselenggarakan.
Namun, unggahan dan penjelasan tersebut malah diserbu netizen. Banyak komentar pedas yang disampaikan netizen atas penjelasan mengenai cerita dan nanggap wayang.
Gus Miftah diduga menyindir Ustaz Khalid Basalamah yang sempat menyatakan bahwa wayang dilarang oleh agama. Video pertunjukkan wayang dengan narasi yang membuat heboh tersebut.
Adapun narasi yang dibacakan Gus Miftah, yakni
Baca Juga:Program DMO, Dua Produsen dan 20 Distributor di Sumsel Terima Alokasi 26 Juta Liter Minyak Goreng
"Sigro milir..sang gethek si nogo bajul..
Wah...
Begitu pandai iblis itu,menyematkan imamah dan jubah
Dengan warna putih , seakan begitu suci tanpa noda, dengan menghitamkan yang lainnya
Haruskah kuda lumping diganti dengan unta lumping?
Haruskah gamelan diganti dengan rebana?
Pohon kelapa diganti dengan pohon kurma?
Dan haruskah nama nabi Sulaiman diganti karena mirip kata kata Jawa?
Betapa luas iblis itu menghamparkan hijab dari kekerdilan otaknya hingga menutupi sinar matahari junjungan kita, sebagai nabi alam semesta bukan nabi orang Arab saja
Haruskah wayang diganti film film tentang cerita agama produk asing, yang membiayai setiap jengkal pergerakan dan pemberontakan atas nama agama.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sumsel 22 Februari 2022, Sumsel Bakal Berawan
Kamu siapa?
Aku tahu jenggotmu panjang tapi belum tua,
Wajar tak tahu budaya dan tatakrama,
Bagiku lebih nyaman dengan blangkon atau iket dari taplak meja,sebagai penutup kepala ,wujud kerendahan dan ketwadlu'anku belaka,
karena jubah ,imamah dan jenggot panjang adalah penampilan bendara atau raja
sedang aku hanyalah hamba jelata,tak pantas dengan pakaian bendara dan raja
Karena pintu syurga kini hanya tersisa dan terbuka bagi yang tawadlu' hatinya
Sigro milir sang gethek si nogo bajul....
Belakangan Gus Miftah memberikan klarifikasi di media sosialnya.
Dia menulis narasi bagi yang mau tahu saja, bedakan:
1. nanggap wayang
2. cerita wayang
Nanggap wayang itu panitya, cerita dan lakon wayang itu otoritas dalang
Sajak yang viral itu tanggung jawab saya silahkan kalau tidak sefaham,
Tapi cerita dan lakon wayang itu otoritas dalang sepenuhnya,
Nggak urusan yang penting yang mengadakan kamu!……
y udah gpp yang salah saya
Meski sudah menulis penjelasannya, media sosial Gus Miftah pun ramai diserbu netizen.
Mereka cendrung mengajak Gus Miftah agar memaafkan, dan menjalin perdamaian.
"hayu gus... sesama saudara muslim alangkah baiknya kita saling minta maap dan memaapkan.... semoga umat islam makin toleransi makin kuat ukhuwahnya.. amin yra," tulis ing_ejay
"Belaaa diri terusss merasa paling benar tak sesuai yg diajarkan slama ini," rendyemerald.
"Tabayun itu penting," kata netizen lainnya.