Bagiku lebih nyaman dengan blangkon atau iket dari taplak meja,sebagai penutup kepala ,wujud kerendahan dan ketwadlu'anku belaka,
karena jubah ,imamah dan jenggot panjang adalah penampilan bendara atau raja
sedang aku hanyalah hamba jelata,tak pantas dengan pakaian bendara dan raja
Karena pintu syurga kini hanya tersisa dan terbuka bagi yang tawadlu' hatinya
Sigro milir sang gethek si nogo bajul....
Belakangan Gus Miftah memberikan klarifikasi di media sosialnya.
Baca Juga:Program DMO, Dua Produsen dan 20 Distributor di Sumsel Terima Alokasi 26 Juta Liter Minyak Goreng
Dia menulis narasi bagi yang mau tahu saja, bedakan:
1. nanggap wayang
2. cerita wayang
Nanggap wayang itu panitya, cerita dan lakon wayang itu otoritas dalang
Sajak yang viral itu tanggung jawab saya silahkan kalau tidak sefaham,
Tapi cerita dan lakon wayang itu otoritas dalang sepenuhnya,
Nggak urusan yang penting yang mengadakan kamu!……
y udah gpp yang salah saya
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sumsel 22 Februari 2022, Sumsel Bakal Berawan
Meski sudah menulis penjelasannya, media sosial Gus Miftah pun ramai diserbu netizen.