SuaraSumsel.id - Selama beberapa bulan ke depan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan memprakirakan potensi bencana meningkat.
“Saat ini status banjir masih sedang (level 2 dan 3). Melihat prakiraan dari BMKG itu sehingga potensi banjir tetap ada mungkin meningkat. Masyarakat mesti benar-benar waspada,” kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori di Palembang, Kamis.
Berdasarkan prakiraan BMKG, hingga Maret 2022 Sumsel akan diguyur hujan skala 200-300 mm dipicu oleh perubahan suhu permukaan laut yang melewati ambang batas terbesar.
Selain masyarakat dalam keadaan kedaruratan ini pemerintah Kabupaten/Kota pun dituntut untuk lebih responsif dan optimal dalam melakukan langkah pencegahan bahkan penanganan dampak bencana.
Baca Juga:Libur Nataru 2022 di Sumsel, 3.183 Personil Disiagakan di 76 Pos
Dari 17 Kabupaten/Kota ada sembilan daerah yang sudah mendapatkan peringatan dini potensi hujan tinggi. Meliputi Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, OKU, OKU Timur, OKU Selatan dan Kota Pagaralam.
Dari kesembilan daerah itu, tercatat sebanyak 20 kejadian banjir dengan rata-rata ketinggian air 80-200 Cm selama Agustus, namun tidak ada korban jiwa.
“Untuk itu sebagai upaya mitigasi, kami sudah berkoordinasi dengan PU pengairan, PU Bina Marga untuk menyiagakan alat berat dan termasuk personel gabungan untuk mempercepat proses evakuasi dampak bencana,” tandasnya.