SuaraSumsel.id - Pemprov Sumsel menargetkan peningkatan jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah karena data terbaru menyebutkan hanya mencapai 644.000 unit atau hanya berkontribusi sebesar 1,0 persen secara nasional.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan peran dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memacu munculnya pelaku baru UMKM.
"Terpenting, membangun ekosistemnya sehingga akan muncul UMKM-UMKM baru," katanya.
Sedikitnya jumlah UMKM di Sumsel tak lepas dari keterbatasan pengetahuan, keterampilan, dan cara pandang mengenai bisnis.
Baca Juga:Permudah Akses Bantuan Rendah Bunga, TPAKD Sumsel Bikin Website KUR
Sebagian besar masyarakat masih enggan merambah profesi sebagai wirausaha karena menilai kurang menjamin kehidupan dibandingkan bekerja di sebuah perusahaan atau menjadi ASN yang mendapatkan pendapatan/gaji bulanan.
"Cara pandang seperti ini yang harus diubah, untuk itu saya mengharapkan pelatihan kewirausahaan diperbanyak agar masyarakat tahu bahwa peluang usaha itu banyak sekali," kata dia.
Pada era saat ini karena cara berbisnis sudah berubah karena adanya plafform digital belanja online/daring.
Pemprov pun akan mengawalnya dengan memastikan bahwa pelaku UMKM dapat mengakses modal melalui pinjaman rendah bunga kredit usaha rakyat (KUR).
Pada 2020, Sumsel mampu menyerap seluruh alokasi KUR dari pemerintah senilai Rp4,4 triliun.
Baca Juga:7,7 Kilogram Narkoba Sabu dari Sembilan Tersangka Dimusnahkan Polda Sumsel
Uuntuk rasio kredit macetnya di bawah 1,0 persen, kata dia.
Kepala Perwakilan BI Sumsel Hari Widodo mengatakan UMKM merupakan salah satu motor perekonomian. Berdasarkan data statistik, kontribusi UMKM terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) baru sebesar 14,74 persen.
Berdasarkan data Ditjen Perbendaharaan Negara Provinsi Sumatera Selatan per 30 September 2021, penyaluran KUR telah terealisasi sebesar Rp6,13 triliun dengan 120.834 debitur.
Pertumbuhan debitur tertinggi terjadi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dari semula 271 orang pada 2020 menjadi 575 orang 2021. Sedangkan, debitur terbanyak pada 2021 terkonsentrasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (17.161 orang) dan Kota Palembang (15.280). (ANTARA)