SuaraSumsel.id - Kota Palembang, Sumatera Selatan dikepung banjir. Setelah hampir tiga jam hujan melanda ibu kota Provinsi Sumatera Selatan ini.
Banjir yang mengepung Palembang membuat jalanan, rumah penduduk dan kawasan publik menjadi kebanjiran. Misalnya di jalan protokol Kapten A Rivai Palembang, sejumlah kendaraan terjebak banjir.
Banjir menerja jalan protokol, membuat pengendara terutama roda dua menjadi kesulitan melintas. Belum lagi saluran air yang tersumbat membuat banjir makin dalam dan menyulitkan warga.
Hujan yang baru terjadi tiga jam ini, membuat Palembang dikepung banjir. Beberapa pemukiman juga dilaporkan terendam banjir.
Baca Juga:10 Pasangan Suami Istri Terjerat Kasus Korupsi, Tiga dari Sumsel
Diungkapkan Kepala Unit Analisa Dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani, intensitas hujan pada Rabu (1/9/2021) memang tinggi.
Meski musim kemarau, intensitas hujan sedang masih bisa terjadi Sumatera Selatan, termasuk di Palembang. Awal musim hujan di Sumatera Selatan diperkirakan baru akan terjadi pada awal Oktober 2021.
Namun berdasarkan prakiraan cuaca, potensi hujan di wilayah Palembang masih ada meski kemarau.
"Hal tersebut dikarenakan adanya faktor pengendali cuaca seperti gelombang Ekuatorial Rossby yang masih aktif di wilayah Sumatera Selatan," ujar ia.
Di media sosial, masyarakat Palembang juga menceritakan perihal banjir. Banyak yang mengabadikan banjir di kota Palembang pada video yang kemudian dibagikan oleh netizen.
Baca Juga:Lantik 5 Perwira Tinggi, Ini Penekanan Kapolri pada Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto
Tidak sedikit netizen pun bertanya-tanya, kapan Palembang akan menjadi kota bebas banjir.
Salah satu akun yang membagikan soal banjir kota Palembang yakni akun palembanginfo.
Akun kakcik.007 mengungkapkan jika banjir ialah dampak pembangunan yang tidak memikirkan dampaknya. Aliran got yang tidak terlalu besar.
"Ini la dampak pembangunan cuma dk mikiri dampak ke depan nyo. Mungkin aliran got dk terlalu besak atau banyak duet proyek nyo mngkonyo di hiraukan cuma ini biso mnjdi dampak besak untuk masyarakat yg ngerasoi jalanan terutama kendaraan r2 untuk hati2 dan waspada di takutkan ado lobang yang dk ketahuan," tulisnya.
Kontributor : Andika