Mantan Narapidana Abdul Ghani Baradar Bakal Pimpin Emirat Islam Afganistan

Abdul Ghani Baradar pernah dipenjara atas permintaan negara Amerika Serikat.

Tasmalinda
Rabu, 18 Agustus 2021 | 09:40 WIB
Mantan Narapidana Abdul Ghani Baradar Bakal Pimpin Emirat Islam Afganistan
Abdul Ghani Baradar, Emir Islam Afganistan. [DW Indonesia]

SuaraSumsel.id - Abdul Ghani Baradar kini menjadi tokoh sentral atas kekuasaan di Afganistan. Ia bakal memimpin Emirat Islam Afganistan, yang merupakan negara rresmi setelah Taliban kembali menguasainya.

Ia adalah pernah di penjara Pakistan atas permintaan Amerika Serikat pada tiga tahun lalu. Ketika 20 tahun petualangan militer AS ambruk dalam sebuah hari dramatis, Minggu (15/8), Abdul Ghani Baradar diterbangkan dari Doha, Qatar.

Ia diamanatkan mengambil alih kekuasaan usai larinya Presiden Ashraf Ghani ke luar negeri.

Melansir Suara.com, salah seorang tokoh pendiri Taliban itu diplot menjadi pemimpin Emirat Islam Afganistan yang baru dideklarasikan.

Baca Juga:Sumsel Baru Miliki Dua Pahlawan Nasional, SMB II dan AK Gani

Meski saat ini, Haibatullah Akhundzada masih menjadi episentrum pergerakan para talib, sejak pendahulunya Mullah Mansour Akhtar, tewas pada 2016.

Baradar adalah pemimpin politik dan tokoh Taliban yang paling dikenal di dalam dan luar negeri. Baradar lahir di Provinsi Uruzgan dan dibesarkan di Kandahar yang awal mula pergerakan Taliban.

Masa kecilnya dibebani oleh pertumpahan darah selama invasi Uni Soviet pada dekade 1970an, yang membuatnya mengangkat senjata.

Seisi negeri terjerembab dalam perang antar warlords pasca hengkangnya Uni Soviet, ia membantu saudara iparnya, Mohammad Omar, dengan membuka sebuah pesantren pembentukan kekhalifahan Islam.

Kekuatan Taliban kian menggurita, hingga menyita perhatian dinas rahasia Pakistan. 

Baca Juga:Rayakan HUT Kemerdekaan di Sumsel, Berikut Prakiraan Cuacanya

Di periode awal masa keemasan tersebut, Baradar dianggap sebagai ahli strategi juga arsitek kejayaan Taliban.

Menyusul invasi Amerika Serikat pada 2001, Baradar dikabarkan mendekati Presiden Hamid Karzai guna menawarkan kesepakatan untuk pengakuan Taliban.

Dia akhirnya ditangkap di Pakistan pada 2010 dan dibebaskan atas desakan Presiden AS Donald Trump, 2018.

Saat itu militer AS meyakini Baradar cenderung berpandangan moderat bisa memimpin tim negosiasi Taliban.

Ia pun tinggal di Doha, Qatar, hingga penaklukan Kabul pada 15 Agustus 2021.

Meski berstatus pemimpin umat, Baradar bakal berbagi kekuasaan dengan Haibatullah Akhundzada yang merupakan pemimpin resmi Taliban.

Sang mullah selama ini dikenal sebagai tokoh spiritual, ketimbang komandan perang Taliban. Usai diangkat pada 2016 silam, Akhundzada menerima baiat kesetiaan dari pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri yang menjuluki sebagai "Amir al-Mu'minin."

Pengakuan gembong Al-Qaeda itu diyakini menempatkannya dalam posisi elit dalam gerakan jihad dan di antara sekutu-sekutu lama Taliban.

Sang mullah dianggap berhasil menyatukan kembali gerakan militan yang sempat cerai berai pada serangan Amerika Serikat dan militer Afganistan itu.

Tokoh lain Taliban termasuk paling berpengaruh adalah Sirajuddin Haqqani yang memimpin kelompok teror, Jaringan Haqqani, yang ditakuti.

Saat ini berstatus wakil pemimpin Taliban dan diakui sebagai salah satu komandan perang paling disegani di Afganistan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini