Sumsel Baru Miliki Dua Pahlawan Nasional, SMB II dan AK Gani

Sumatera Selatan memiliki empat pahlawan nasional, keempatnya berada di generasi perjuangan berbeda.

Tasmalinda
Selasa, 17 Agustus 2021 | 12:04 WIB
Sumsel Baru Miliki Dua Pahlawan Nasional, SMB II dan AK Gani
Sultan Mahmud Badaruddin II [istimewa] Sumsel baru miliki dua pahlawan nasional.

SuaraSumsel.id - Sumatera Selatan memiliki empat pahlawan nasional yang diketahui berbeda generasi. Mereka berjuang pada generasi dengan fase perjuangan yang berbeda.

Keempat pahlawan nasional ini memang tidak semuanya kelahiran Sumatera Selatan, namun kecintaannya kepada daerah tidak perlu diragukan lagi. Ini empat pahlawan nasional asal Sumatera Selatan.

1. Sultan Mahmud Badaruddin II

Nama pahlawan ini telah populer di Sumatera Selatan. Namannya dipakai sebagai nama Bandara internasional, nama museum di tengah jantung kota Palembang dan nama jalan di beberapa wailayah. Selain fotonya pun menghiasi uang rupiah. Sultan Mahmud Badaruddin II, lahir di Sumatera Selatan, 29 Oktober 1984 yang lalu.

Baca Juga:Rayakan HUT Kemerdekaan di Sumsel, Berikut Prakiraan Cuacanya

Sultan Mahmud Badaruddin II ialah seorang pemimpin kesultanan Palembang Darusalam selama dua periode, yakni 1803-1813, dan pada 1818-1821. Setelah pemerintahan ayahnya Sultan Muhammad Badarudin yang menjadi raja 1776-1803. 

Pahlawan Sultan Mahmud Badaruddin II memimpin perang melawan Inggris dan Belanda, diantaranya yang terkenal dialah Perang Menteng. Saat Palembang dan wilayah sekitarnya berhasil dikuasai Belanda ini, Sultan Mahmud Badaruddin II diasingkan ke ternate.

Pengasingannya pun dramatis, tepat di tanggal 13 Juli 1821, menjelang tengah malam, sebagian keluarga raja menaiki kapal Dageraad Batavia. Dari Batavia, SMB II dan keluarganya diasingkan ke Pulau Ternate sampai akhir hayatnya 26 September 1852.

Sebagian Keluarga Sultan karena tidak mau ditangkap, mengasingkan diri ke daerah Marga Sembilan yang di kenal sekarang sebagai Kabupaten Ogan Komering Ilir atau OKI, Sumatera Selatan dan berasimilasi dengan penduduk di Desa yang dilewati Mulai dari Pampangan sampai ke Marga Selapan Kecamatan Tulung Selapan Panglima Radja Batu Api sampai meninggal disemayamkan Di Tulung Selapan.

AK Gani [dok istimewa]
AK Gani [dok istimewa]

2. AK Gani

Baca Juga:Petani Theng A Suy, dan Saudagar Tong Djoe, Pejuang Tionghoa asal Sumsel

Nama lengkapnya Adenan Kapau A Gani. Ia dilahirkan di Palembayan, Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam, Bukit Tinggi, Sumatera Barat, pada tanggal 16 September 1905.

AK Gani ialah putera dari pasangan Abdul Gani Sutan Mangkuto dan Rabayah. Ayahnya adalah seorang guru yang bertugas di Sumatera Barat dan kemudian dipindahkan ke Mesuji, Sumatera Selatan.

Jabatan yang pernah diemban AK Gani ialah, Residen Palembang, lalu menjabat Gubernur Muda Sub Provinsi Sumatera Selatan, dan masuk dalam materi dalam kabinet Indonesia pertama.

Meski sempat masuk kabinet, AK Gani menghabiskan masa tua di Palembang, dan wafat pada 23 Desember 1968. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kesetra Siguntang Palembang, Sumatera Selatan.

AK Gani diberi gelar pahlawan berdasarkan surat keputusan Presiden RI, nomor 068/TK/tahun 2007, tertanggal 6 November 2007. Adapun perjuangan AK GAni dalam masa pergerakan nasional, di antaranya aktif dalam berbagai organisasi sejak menjadi pelajar STOVIA di Jakarta.

Ia menjadi anggota Jong Sumateranen Bond 1928, terlibat dalam kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda. Pada tahun 1929, ia menjadi Anggota Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia 1931, menjadi anggota Partindo. Pada tahun 1937,  mendirikan Gerakan Rakyat Indonesia (GERINDO) - Ketua dan pada 1938,  membentuk GAPI (Gabungan Politik Indonesia) sebagai Sekretaris.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini