SuaraSumsel.id - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Prof Eko Indra Heri kembali mengakui jika dirinya kenal dengan almarhum Akidi Tio. Perkenalan tersebut terjadi di Langsa, Aceh Timur.
Keduanya bertemu dan akhirnya mengetahui jika berasal dari Kota Palembang Sumatera Selatan.
Meski demikian, Kapolda Sumatera Selatan menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia atas kegaduhan donasi orang yang dikenal lamanya tersebut.
Ia mengurai bagaimana krologis awalnya mendapatkan informasi akan adanya orang yang berdonasi Rp 2 triliun guna penangulangan COVID 19, yang tidak lain ternyata anak dari orang yang telah dikenal lamanya tersebut.
Baca Juga:Bertambah, 13 Wilayah di Sumsel Kini Zona Merah COVID-19
"Saya atas nama pribadi meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia kususnya kepada Bapak Kapolri, Mabes Polri serta seluruh anggota Polri se-Indonesia," katanya di Mapolda Sumsel Kamis (5/8/21)
Awalnya, Kapolda mendapatkan kabar dari Kadinkes Sumarera Selatan, yang bermula dari Prof Hardi Dermawan, yang tidak lain ialah dokter keluarga Akidi Tio.
Prof Hardi mengubungi Kandikes Sumatera Selatan dan memberitahu jika akan ada keluarga yang menyumbang bagi penanganan Covid-19 di Sumsel.
"Saya memang kenal dengan keluarga Akidi, khususnya Alm pak Akidi dan anak pertamanya Ahok ketika saya bertugas di Aceh Timur," jelas ia.
Dalam diskusi bersama Prof Hardi dan Kadinkes Sumsel tersebut sudah dihadiri anak Akidi Tio, Heriyanti yang menjelaskan jika donasi tersebut berbentuk cek.
Baca Juga:Kasus Korupsi Kredit Macet 2014, Eks Direktur Bank Sumsel Babel Dipanggil Kejati
Setelah mendapatkan informasi donasi, atau tepatnya sebelum penyerahan simbolik pada tanggal 26 Juli 2021 lalu, pihaknya membentuk tim mencari kebenaran mengenai dana tersebut.
Sampai dengan 5 Agustus 2021, Kapolda memastikan jika dana donasi tersebut belum ada.
"Saya sudah mengecek dana tersebut dan seperti kita ketahui sampai kini dananya belum ada," pungkasnya.