SuaraSumsel.id - Kekayaan konglomerat di dunia termasuk di Indonesia mengalami perubahan pada tahun pandemi 2021 ini. Belakangan, Majalah Forbes memperbarui daftar orang-orang terkaya di dunia, termasuk di Indonesia.
Namun, dari daftar 10 orang terkaya di Indonesia, nama penyumbang Rp 2 triliun bagi penanganan COVID 19 di Sumatera Selatan belum masuk. Padahal, almarhum Akidi Tio dan keluarga saat ini tengah dikenal publik sebagai seorang dermawan dengan jumlah donasi yang sangat fantastik.
Donasi Rp 2 triliun, dinilai sebagai donasi terbesar bagi penanganan COVID 19 saat situasi pandemi COVID 19. Banyak publik kemudian memprediksi harta kekayaan pengusaha yang telah wafat pada tahun 2009 itu juga fantastik.
Dilansir dari Suara.com, Daftar terbaru orang terkaya menurut majalah Forbes tersebut dirilis lewat 'The World's Real-Time Billionaire. Pada daftar tersebut, orang terkaya di Indonesia dengan harta USD 18,2 miliar dan USD 17,5 miliar, ialah pemilik Djarum Group Robert Budi dan Michael Hartono.
Baca Juga:Donasi Rp 2 Triliun Akidi Tio, Bisakah Sumsel Selesaikan Pandemi?
Meski demikian, kekayaan pemilik BCA ini menurun di tengah situasi pandemi sebesar 0,67 persen yakni USD 123 juta dan USD 118 juta.
Pada urutan ketiga didukuki oleh Bos bisnis petrochemicals Sri Prakash Lohia dengan kekayaan USD6 miliar. Kekayaan Sri Prakash Lohia juga turun 1,09 persen atau USD68 juta.
Pada posisi keempat diisi bos bisnis petrochemical yaitu Prajogo Pangestu dengan kekayaan sebesar USD5,6 miliar, kekayaan ini justru naik 6,09 persen atau sebesar USD 321 juta.
Pada urutan kelima yaitu diisi oleh Bos BTPN dan Bank Jago, Jerry Ng dengan kekayaan USD4,8 miliar. Angka itu melesat 8,5 persen atau sebesar USD378 miliar.
Berikut daftar 10 orang terkaya baru versi Forbes:
Baca Juga:Bantu Sumsel, Platfon Saling Bantu untuk Warga Terdampak Pandemi
1. Robert Budi Hartono - USD18,2 miliar
2. Michael Hartono - USD17,5 miliar
3. Sri Prakash Lohia - USD 6,2 miliar
4. Prajogo Pangestu - USD 5,5 miliar
5. Jerry NG - USD 4,7 miliar
6. Chairul Tanjung - USD 4 miliar naik 0,5 persen
7. Eddy Kusnadi Sariaatmadja - USD 3,6 miliar
8. Tahir - USD 3,4 miliar turun 0,08 persen
9. Djoko Susanto - USD 2,4 miliar naik 8,85 persen
10. Mochtar Riady - USD 2 miliar turun 3,42 persen