Sampai 2 Agustus, Ini Target Testing COVID 19 saat PPKM Empat Wilayah di Sumsel

Pemerintah menetapkan dan menargetkan testing COVID 19 di setiap wilayah pada PPKM Level 4 di Sumatera Selatan.

Tasmalinda
Senin, 26 Juli 2021 | 14:50 WIB
Sampai 2 Agustus, Ini Target Testing COVID 19 saat PPKM Empat Wilayah di Sumsel
ilustrasi testing [ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung] Sampai 2 Agustus, Ini Target Testing COVID 19 Saat PPKM Level 4 Empat Wilayah di Sumsel

SuaraSumsel.id - Pemerintah memutuskan kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4, sampai dengan 2 Agustus 2021. Perpanjangan PPKM level 4 ini berlaku di empat wilayah di Sumatera Selatan.

Berdasarkan Intruksi Menteri Dalam Negeri nomor 25 tahun 2021, tentang PPKM Level 4 COVID 19 di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, keempat wilayah yang memperpanjang PPKM level 4 di Sumatera Selatan yakni kota Palembang, Musi Rawas, Musi Banyuasin dan Lubuklinggau.

Berikut target testing yang mesti dilakukan pemerintah daerah guna mencegah penyebaran COVID 19 di wilayah tersebut.

Adapun target testing di Palembang yakni Kota Lubuklinggau yakni 513 orang per hari, Kota Palembang sebanyak 3.681 orang perhari, kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 1.429 orang dan kabupaten Musi Rawas sebanyak 889 orang.

Baca Juga:Harga Pangan Turun, Daya Beli Masyarakat di Palembang Masih Rendah

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan testing merupakan hal yang sangat penting. 

Dalam jumpa media, ia mengungkapkan testing ialah kunci sebagai upaya mengindentifikasi seseorang secara dini.

"Saya ditanya Pak Presiden mengapa jumlah kematian tinggi. Salah satu penyebabnya ialah, testing yang perlu ditingkat. Testing penting, sebagai mengidentifikasi secara dini," ujar ia.

Budi pun menyebut pencapaian testing saat ini terus mengalami peningkatan.

Awalnya, testing mencapai 30.000 perhari di suatu wilayah. Namun kekinian secara total, sudah mencapai 300.000.

Baca Juga:Pagi Hari Apotek di Palembang Dibobol Maling, Rp40 Juta Lenyap

Petugas medis melakukan tes usap antigen kepada santri pondok pesantren Lirboyo di Puskesmas Pagu, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (22/5/2021). [ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani]
Ilustrasi tracking [ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani]

"Sekarang dari 240.000 spesien, dan perlu menaikkan lagi angka tersebut," ujar ia.

Dikatakan Budi, testing juga upaya dini mengobati bagi mereka yang bergelaja. Setelah dilakukan testing, setiap orang akan mengetahui apa yang diperlukan dirinya.

"Setelah testing, lalu dilanjutkan pemeriksaan oksimeter. Baru mengetahui apa yang diperlukan," sambung Budi.

Budi menegaskan agar testing jangan sampai dihindari sampai ditakuti.

"Karena itu, testing jangan dihindari, jangan ditakuti, apalagi jangan sampai ada kendala," pungkas Budi.

Dalam peraturan itu juga disebutkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4, untuk tracing perlu dilakukan sampai mencapai lebih dari 15 kontak erat per kasus konfirmasi.

Karantina perlu dilakukan pada yang diidentifikasi sebagai kontak erat. Setelah diidentifikasi kontak erat harus segera diperiksa (entry-test) dan karantina perlu dijalankan.

Jika hasil pemeriksaan positif maka perlu dilakukan isolasi.

Jika hasil pemeriksaan negatif maka perlu dilanjutkan karantina. Pada hari ke-5 karantina, perlu dilakukan pemeriksaan kembali (exit-test) untuk melihat apakah virus terdeteksi setelah/selama masa inkubasi. Jika negatif, maka pasien dianggap selesai karantina; dan

Sementara treatment perlu dilakukan dengan komprehensif sesuai dengan berat gejala. Hanya pasien bergejala sedang, berat, dan kritis yang perlu dirawat di rumah sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini