SuaraSumsel.id - Pada pekan ini, Sumatera Selatan mencatat penambahan data pasien COVID 19 terbanyak sepanjang pandemi terjadi. Hal ini juga menjadi perhatian pemerintah mengingat, tengah memperketat PPKM Mikro.
Dinas Kesehatan Sumsel mencatat penambahan pasien positif COVID 19 mencapai 778 orang.
Kenaikan ini diakui Dinkes Sumsel terjadi akibat beberapa faktor.
Dilansir dari Sumselupdate.com - jaringan Suara.com, disebabkan kerena pemeriksaan mengalami kendala di beberapa laboratorium yang memeriksa pasien positif.
Baca Juga:Puluhan ODGJ di Palembang Terinveksi COVID 19
“Benar kasus Covid-19 mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena adanya keterlambatan laporan, sehingga ada penumpukan hasil sampel yang keluar,” ungkap Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Sumsel, Yusri, Rabu (14/7/2021).
Yusri menjelaskan, sampel-sampel yang diperiksa terlambat diumumkan lantaran beberapa bahan baku pemeriksaan habis.
“Beberapa hasil yang harusnya dikeluarkan sebelumnya tidak masuk sesuai tanggal keluarnya. Ini terjadi karena bahan baku reagen di beberapa laboratorium di Sumsel habis,” ungkap ia.
Lonjakan kasus juga terindikasi adanya mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B1617 di wilayah Sumsel yang ditemukan sejak awal tahun 2021.
“Jika melihat kasus saat ini bisa saja (akibat mutasi virus). Karena di provinsi lain juga meningkat,” ujarnya.
Baca Juga:Viral Kapal Bangka-Palembang Terbakar, Basarnas: Tidak Ada Korban Jiwa
Epidemiolog Universitas Sriwijaya (Unsri) Iche Andriyani Liberty mengungkapkan adanya lonjakan kasus terjadi dalam dua pekan terakhir.
"Kondisi ini akan terus meningkat jika melihat beberapa faktor seperti mobilitas masyarakat dan mutasi virus yang terjadi," kata ia.
Peningkatan ini juga memunculkan kekhawatiran mengenai tempat tidur di rumah sakit sekaligus tenaga kesehatan yang kewalahan.