SuaraSumsel.id - Sosok Dewi Tanjung memang dikenal kerap mengkritik sejumlah ulama menggunakan diksi-diksi bernada keras di media sosial. Dia pun sempat dianggap kurang bijak dalam bermedia sosial.
Belakangan diketahui jika akun twiiter miliknya tetiba hilang.
Selama ini, Dewi Tanjung sering menyinggung beberapa ulama seperti Ustaz Abdul Somad (UAS), mendiang Tengku Zulkarnain, dan yang paling sering, Habib Rizieq Shihab atau HRS pada akun media sosialnya.
Kebanyakan, ulama yang Dewi Tanjung kritik merupakan ulama yang berasal dari kalangan oposisi atau nonpemerintah.
Baca Juga:Wilayah Zona Merah di Sumsel Bertambah, Kini Palembang dan Muaraenim Zona Merah
Hasil pencarian Hops.id--jaringan Suara.com, usai mencari akun Dewi Tanjung @dtanjung15 hasilnya selalu sama: akun menghilang atau ditangguhkan sementara.
Sayangnya, hingga kini belum diketahui, apa penyebab utama hilangnya akun tersebut. Sejumlah warganet pun turut bertanya-tanya: mengapa akun yang sering berisik kini lenyap bagai ditelan sistem.
Profil Dewi Tanjung
Wanita dengan nama lengkap Dewi Ambarwati tersebut lahir di Padang pada 15 Januari 1980. Sebelum menjadi politisi, ia merupakan aktris yang kerap muncul di layar kaca.
Dewi Tanjung sempat mencoba peruntungan pada Pemilu 2019 untuk Dapil V Jawa Barat. Namun, langkahnya harus terhenti karena dirinya hanya meraih 7.311 suara.
Baca Juga:Saat Digiring dan Ditahan, Mantan Sekda Sumsel Masih Genggam Ponsel
Dewi Tanjung lebih sering muncul di media nasional berkat kasus dan kontroversi yang dia buat. Itulah mengapa, dia kerap disapa ‘nyai’ lantaran sikap yang gemar membuat masalah.
Dewi Tanjung pernah melaporkan seorang politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais ke Polda Metro Jaya dengan dugaan upaya makar. Laporan tersebut juga menyeret nama Habib Rizieq Shihab dan Bachtiar Nasir.
Selain itu, nama Dewi Tanjung kembali menjadi pembicaraan atas upayanya melaporkan Novel Baswedan ke polisi. Dewi menilai, Novel Baswedan telah merekayasa kasus penyiraman air keras.
Dewi Tanjung juga melaporkan pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Polda Metro Jaya dengan nomor LP/313/I/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 16 Januari. Laporan tersebut malah buntut dari kisruh dua kelompok massa unjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 14 Januari 2020.
Dewi Tanjung juga sempat mencibir liputan tim Najwa Shihab dari Narasi TV soal pembakaran halte saat demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Bahkan, lebih jauh, Dewi secara gamblang menuding Presiden keenam RI, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi otak atau dalang dari rentetan demo penolakan RUU Ciptaker tersebut.