SuaraSumsel.id - Sebanyak tiga aspek saat uji coba pengguna GeNose C 19 akan dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) di dua bandara yakni Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan Husein Sastranegara Bandung.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan pada 22 Maret 2021 akan dilakukan uji coba dan familiarisasi GeNose C19 di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan selama 5 hari.
Sedangkan di Bandara Husein Sastranegara dengan kuota sekitar 100 pengetesan per hari.
"Uji coba ini khusus bagi staf di bandara, belum untuk penumpang," katanya seperti dilansir ANTARA, Senin (22/3/2021).
Baca Juga:Jelang Momen Politik 2024, PDIP Sumsel Konsolidasi Target Satu Juta Suara
Aspek yang harus dipastikan terkait seberapa jumlah personel yang dibutuhkan dan keahlian apa yang harus dimiliki, lalu terkait pelaksanaan, yakni memiliki SOP dan peta peran dari setiap stakeholder.
"Kemudian aspek ketiga terkait dengan facilities, di mana harus ada sarana, prasarana, yang mendukung safety dan security dalam implementasi GeNose C19 pada 1 April di Bandara Husein Sastranegara dan Sultan Mahmud Badaruddin II,” jelas Muhammad Awaluddin dalam rilis di Jakarta, Jumat lalu.
AP II bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes) akan memastikan hasil tes dari GeNose C19 dapat terintegrasi dengan aplikasi eHAC.
“eHAC yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan saat ini digunakan sebagai pengawasan pelaku perjalanan baik di rute domestik dan internasional, sehingga AP II dan KKP Kemenkes akan memastikan hasil dari GeNose C19 ini juga bisa diinput secara digital ke aplikasi eHAC, sebagaimana juga hasil rapid test dan PCR test yang bisa diinput di aplikasi eHAC,” katanya.
Di bandara-bandara AP II nantinya calon penumpang pesawat agar melakukan pre-order melalui aplikasi Travelation jika ingin menggunakan GeNose C19, seperti halnya rapid test antigen dan PCR test.
Baca Juga:Hari Hutan Sedunia, 138.420 Ha Tutupan Hutan Sumsel Berubah Fungsi
Ia menuturkan implementasi GeNose C19 juga akan melibatkan anak usaha PT Angkasa Pura Solusi (APS) yang bertanggung jawab terhadap operasional GeNose C19 di lapangan.
GeNose C19 merupakan alat yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada untuk mendeteksi COVID-19 melalui hembusan napas dan hasil pemeriksaan melalui GeNose C19 dapat diketahui dalam waktu sekitar 3 menit.
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II merupakan salah satu bandara tersibuk kedua yang dikelola PT Angkasa Pura II, bandara ini juga pernah mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018 dan terintegrasi dengan LRT.
Sementara itu, Bandara Husein Sastranegara merupakan salah satu bandara di dalam konsep multi-airport system yang dikembangkan PT Angkasa Pura II di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Bandara lainnya di dalam konsep multi-airport system selain Husein Sastranegara adalah Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta) dan Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati).