SuaraSumsel.id - Setelah tidak lagi menjabat menteri kesehatan, ternyata dr Terawan Agus Putranto mengagas vaksin nusantara. Vaksin ini diklaim dapat memproduksi 10 juta dosis vaksin setiap bulannya.
Perwakilan peneliti Vaksin Nusantara, Yetty Movieta Nancy mengatakan produksi vaksin nusantara dalam skala cukup besar yakni diproduksi 10 juta dosisi dalam satu bulan.
Ketika bertemu di RSUP Kariadi Semarang, seperti dilansir dari Suarajateng.id-jaringan Suara.com vaksin yang diproduksi di RSUP Kariadi itu menggunakan bahan serum darah dan antigen yang diambil dari setiap penerima vaksin.
Vaksin Nusantara disebut lebih aman karena bahan serum darah diambil dari tubuh pasien sendiri, dengan demikian maka vaksin tersebut tak akan di campur bahan-bahan dari luar.
Baca Juga:Beras dan Rokok Sumbang Angka Kemiskinan Sumsel Saat Pandemi
"Lebih aman karena darah kita sendiri yang diambil jadi vaksin. Tak ada bahan tambahan dari binatang juga, jadi lebih aman dan halal," ujarnya.
Vaksin Nusantara menjadi pelengkap dari vaksin-vaksin sebelumnya yang tak dapat digunakan orang yang menderita penyakit seperti kanker dan diabetes.
"Vaksin ini bisa dijadikan alternatif buat yang tak dapat vaksin kemarin. Pasien yang mempunyai penyakit kanker, diabetess bisa divaksiin melalui vaksin ini," ujarnya.
Vaksin tersebut menggunakan teknologi sel Dendritik di mana satu vaksin dibuat hanya diperuntukkan untuk satu orang sehingga disebut aman bagi orang yang memiliki komorbid.
Baca Juga:Epidemiolog Unsri Menilai Sumsel Belum Kompak Kendalikan Covid 19