Salah satu yang mengunggah video tersebut di media sosial instagram yakni @muaraenimterkini
Dalam unggahan video, warganet menanyakan penangkapan KPK bukan karena musibah. Penangkapan KPK karena kesalahan yang diperbuat.
"Kalo ketangkap kpk itu bukan musibah pak. itu karno kesalahan dewek, kalo bp dak salah dk mungkin KPK menetapkan sebagai tersangka," tulis patifaithfatoni95.
Warganet juga mengungkapkan bagaimana daerah akan mampu jika pemimpinnya korupsi.
Baca Juga:Bupati Juarsah Kader PKB DItetapkan Tersangka, DPW PKB: Kita Lihat Dulu Lah
![Bupati Muara Enim Juarsah mengenakan rompi tahanan usai diperiksa KPK [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/16/44118-bupati-muara-enim-juarsah-mengenakan-rompi-tahanan-usai-diperiksa-kpk-antara-fotohafidz-mubarak.jpg)
"Cakmano merinim ne nak maju sebab pemimpin yang menjabat gilo duet Galo, kasian masyarakatnya tertinggal nian sama daerah laen. Semoga suatu saat kagek, ado pemimpin yang memikirkan rakyatnyo untuk memajukan merinim yang lebih baik dan lebih maju lagi, aamiin," tulis fika_apriana.
nabila_agr menulis lebih baik bapak mintak maaf mengakui kesalahan daripada minta dukungan masyarakat
"ngakui kesalahan, daripada mntk dukungan nk calon lagi, siapo yg nk milih bapak lagi," tulisnya.
Sementara dalam konfrensi persnya, Deputi Penindakan KPK Karyoto menjelaskan peran Juarsah dalam kasus korupsi pembangunan jalan ini.
Tersangka Juarsah ternyata pernah ikut menyepakati dan menerima uang berupa 'comitmen fee' dengan nilai lima persen dari Robi Okta Fahlevi pihak swasta. Robi kini sudah menjadi narapidana dalam kasus ini.
Baca Juga:Epidemiolog Unsri Menilai Sumsel Belum Kompak Kendalikan Covid 19
"Juarsah juga diduga berperan saat menjadi wakil bupati dalam menentukan pembagian proyek-proyek pengadaan barang dan jasa di dinas PUPR Muara Enim tahun 2019," ucap Karyoto di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/2/2021).