Profil Juarsah, Bupati Muaraenim yang Ditetapkan KPK Tersangka Korupsi

Ditetapkan sebagai tersangka korupsi, Juarsah belum lama ini dilantik sebagai bupati menggantikan bupati sebelumnya, Ahmad Yani yang juga terjerat kasus yang sama.

Tasmalinda
Senin, 15 Februari 2021 | 19:57 WIB
Profil Juarsah, Bupati Muaraenim yang Ditetapkan KPK Tersangka Korupsi
Bupati Muaraenim Juarsah saat menerima SK Kemendagri pengangkatan Plt Bupati [dok pemprov]

SuaraSumsel.id - Langkah Bupati Juarsah memimpin kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan tersandung. Senin (15/2/2021), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka atas kasus korupsi pembangunan jalan dan jembatan di kabupaten yang dipimpinnya.

Meski baru dilantik menggantikan bupati sebelumnya, Ahmad Yani yang tersandung kasus yang sama.

Juarsah dilantik Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru pada Maret tahun lalu dengan nomor Sk Mendagri 131.16.274 tanggal 21 Februari 2020 menjadi Plh Bupati.

Lalu baru 1,5 bulan yang lalu menjadi Bupati Muaraenim.

Baca Juga:Epidemiolog Unsri Menilai Sumsel Belum Kompak Kendalikan Covid 19

Bupati Juarsah saat diamankan di KPK [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]
Bupati Juarsah saat diamankan di KPK [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]

Juarsah sendiri diangkat menjadi Plt menggantikan bupati Ahmad Yani yang tertangkap Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK bersama tiga orang yakni dua pegawai negeri sipil (PNS)  dan satu orang pihak rekanan.

Ketiganya sudah menjalani persidangan dan menjalani hukuman.

Belum lama ini Mahkamah Agung (MA) malam memperberat hukuman mantan bupati Muaraenim Ahmad Yani. Dalam keputusannya, kader Demokrat itu harus menjalankan hukuman 7 tahun penjara dengan denda Rp 21 miliar

Sementara keputusan pengadilan tipikor menetapkan Ahmad Yani dengan hukuman lima tahun penjara juga disertai denda.

Ahmad Yani dan Johan Anuar ialah pasangan bupati dan wakil bupati yang terpilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Muarenim 2018 lalu.

Baca Juga:Pembangunan Tanjung Carat Didukung DPD: Banyak Investor Datang ke Sumsel

Selain Ahmad Yani, OTT KPK menyeret sejumlah nama lainnya, seperti Plt Kepala Dinas, Kabid pembangunan jalan dan jembatan, dan kontraktor pemberi suap dengan nilai anggaran pembangunan proyek jalan dan jembatan mencapai Rp 12,5 miliar.

REKOMENDASI

News

Terkini